Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor, Satu Orang Tewas, Satu Hilang

Kompas.com - 21/12/2010, 22:43 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Dendengan Luar, Lingkungan V, Tikala, Manado, Selasa (21/12/2010) malam, menewaskan satu warga Manado dan satu lainnya belum ditemukan.

"Warga yang tewas akibat tanah longsor itu adalah anak kecil bernama Milan Kumaat (3), sementara korban lainnya yang masih dalam pencarian adalah Farrel Dunggali (2)," kata Kepala bidang pelayanan umum dan Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Manado, Alex Turangan, di Manado, Selasa.

Turangan mengatakan selain kedua bocah ini masih ada korban lainnya yang dalam perawatan yakni Vitha Kandou (36), Chelsie Kumaat (4), dan Meyta Kumaat (30), yang masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Monginsidi Manado.

Sesuai dengan prosedur tetap tanggap darurat Dinas kesehatan Manado sudah menurunkan tim medis dan obat-obat serta tim tanggap darurat bencana dan melakukan penanganan darurat dengan segera di lokasi bencana.

Lurah Dendengan Luar, Manado, Jimmy Rotinsulu menuturkan kejadian itu terjadi saat hujan turun dengan deras di wilayah tersebut, sekitar pukul 20.00 Wita.

Di lokasi kejadian yang berada lereng bukit para korban sedang beristirahat, karena hujan turun deras sehingga tak keluar rumah, hingga tak sadar saat tanah mulai bergerak turun.

"Begitu tanah longsor warga sekitar yang melihat langsung berlarian menolong dan bisa mengevakuasi keempat korban kemudian segera melapor sehingga ambulans langsung tiba di lokasi dan mereka dibawa ke rumah sakit," kata Rotinsulu.

Korban bernama Milan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit sementara empat lainnya langsung dibawa kerumah sakit sementara Farel dalam pencarian, tim SAR dan tagana serta penanggulangan bencana Manado, kata Rotinsulu.

Wakil Wali kota Manado, Harley Mangindaan, yang segera tiba di lokasi bersama Sekretaris Daerah Kota Manado, Harold Monareh, mengatakan pemerintah langsung melakukan langkah penanganan tanggap darurat bencana.

"Kami juga tetap berharap agar korban yang masih dalam pencarian tim SAR dan Tagana bisa segera ditemukan dan tetap hidup, walaupun secara logikan sudah lebih dari tiga jam mencari, namun kita semua berharap yang terbaik," kata Mangindaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com