JEMBER, KOMPAS – Kenaikan harga karet dan kopi arabika di pasar internasional memastikan laba PT Perkebunan Nusantara XII sesuai target. Kinerja tahun 2010 diproyeksikan mendapat keuntungan sebesar Rp 94,5 miliar
Keuntungan diperoleh dari pendapatan yang diterima perusahaan sebesar Rp 934 miliar. PTPN XII diuntungkan akibat kenaikan harga karet di pasaran internasional mencapai 4 dollar AS per kilogram. Begitu juga dengan harga kopi arabika dan kakao yang mencapai 4 dollar AS per kilogram.
Demikian diungkapkan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PTPN XII Suwarno kepada wartawan saat Penyaluran Kredit dan Hibah Bina Lingkungan dana Program Kemitraan Bina Lingkungan di Wilayah I dan II Jember, Rabu (8/12).
”Saat ini penyerahan bantuan kredit modal, bantuan hibah perbaikan sarana dan prasarana, serta bantuan pendidikan senilai Rp 2,6 miliar dari laba perusahaan Rp 66 miliar,” kata Suwarno.
Ia menambahkan, jika situasi harga karet dan kopi arabika di pasar dunia masih stabil seperti sekarang, pendapatan perusahaan tahun 2011 diprediksi naik menjadi Rp 1 triliun lebih.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, keuntungan diprediksi naik hingga Rp 104,5 miliar.
Empat persen dari laba perusahaan disalurkan untuk berbagai program bina lingkungan. Program itu antara lain bantuan kredit modal bagi masyarakat sekitar kebun, hibah perbaikan infrastruktur atau lingkungan, dan bantuan program pendidikan untuk berbagai kalangan.
”Bantuan pendidikan masih untuk siswa SD hingga SLTA, mungkin tahun depan hingga perguruan tinggi,” kata Suwarno.
Komoditas andalan adalah karet mencapai 40 persen. Kemudian diikuti penerimaan dari kayu 15 persen, sedangkan kontribusi kopi hanya 8 persen dan kakao 6 persen.
Sisanya penerimaan dari bisnis lain yang dikelola PTPN XII, antara lain dari penanaman tebu, rumah sakit, agrowisata, dan penginapan.