Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Kecewa dengan Pemkab Mentawai

Kompas.com - 10/11/2010, 20:47 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Sejumlah relawan medis dari berbagai daerah, sejak kemarin hingga Rabu (10/11/2010), mulai hengkang dari Kabupaten Kepulauan Mentawai. Diduga kepulangan sejumlah relawan medis itu karena tak ada koordinasi dari Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Kita seperti dibiarkan bekerja sendiri oleh pemerintah di sini. Koordinasi tak pernah ada sehingga kami harus membiayai sewa kapal senilai Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Belum lagi biaya ojek yang mencapai Rp 300.000 per hari," ungkap Hartati, seorang relawan medis yang mempercepat misinya di Mentawai.

Padahal, keberadaan relawan medis hingga kini sangat dibutuhkan di Mentawai untuk mengobati dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban luka-luka dan pengungsi yang masih tinggal di tenda-tenda darurat pengungsian di kawasan Pagai Utara dan Pagai Selatan.

Komandan Korem 032 Wirabraja Kol Inf Mulyono sangat menyayangkan kejadian itu karena jika para relawan medis pulang, maka akan menghambat pelayanan medis terhadap para korban. "Para relawan medis itu sangat membantu operasional rumah sakit lapangan Kostrad di Sikakap," ungkapnya.

Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai Hendri Dori menyebutkan, Pemkab Kepulauan Mentawai memang tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan sarana dan prasarana transportasi penunjang yang dimiliki kabupaten tersebut.

"Sewa boat itu kepada pihak swasta karena memang untuk menunjang relawan medis, kita sangat terbatas dengan sarana dan prasarana transportasi laut," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Harmensyah mengatakan, operasi kemanusiaan di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih akan berlangsung hingga akhir bulan, seiring diperpanjangnya tanggap darurat. Masa tanggap darurat yang berakhir pada Senin (8/11/2010) telah diperpanjang Pemprov Sumbar hingga 23 November.

Hingga Rabu (10/11/2010), jumlah korban tewas tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai 448 orang dan sebanyak 56 orang masih dinyatakan hilang. Namun, jumlah pengungsi sudah berkurang dari 8.793 orang menjadi 7.355 orang. Begitu juga korban luka-luka yang menjalani perawatan di rumah sakit darurat dan puskesmas Sikakap serta RSUP M Djamil Padang, hanya tinggal 38 orang. (Tribunnews/Harismanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com