Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Terus Meluncurkan Awan Panas

Kompas.com - 06/11/2010, 01:14 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setelah erupsi besar pada Jumat (5/11/2010) dini hari, Gunung Merapi masih terus memuntahkan awan panas. Terakhir, luncuran awan panas terjadi beruntun tiga kali dengan arah luncuran ke sektor tenggara ke hulu Kali Gendol pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Muntahan itu disertai guguran material yang menimbulkan suara gemuruh. Suara gemuruh itu bisa didengar cukup jelas dari Posko Pakem, yang berjarak 15 kilometer dari puncak Merapi. Bau belerang tercium cukup kuat dan cuaca saat itu gerimis.

Lalu lintas di Jalan Kaliurang jauh lebih lengang dibanding biasanya. Mulai kilometer 10 aliran listrik padam. Setelah Posko Utama Pakem ditutup, kini hanya ada beberapa relawan dan warga setempat yang berjaga-jaga. Tidak ada portal atau aparat keamanan menjaga akses masuk ke wilayah yang lebih tinggi dari Pakem.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Drs Subandriyo mengungkapkan aktivitas Merapi sempat mereda siamg tadi. Namun, bukan berarti aktivitasnya berhenti karena dari data seismik tren kegempaan masih tinggi, baik gempa vulkanik dangkal, dalam, multifase, maupun tremor. Guguran material vulkanik juga masih sering terdengar, tapi tak termonitor kawasan puncaknya.

Menjelaskan sebab kerusakan empat seismograf yang digunakan memantau gunung itu, Subandriyo mengatakan keempat alat itu rusak disambar awan panas sepanjang erupsi beruntun sepekan terakhir.(Tribun Jogja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com