Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya Tak Perlu Ada Tembakan

Kompas.com - 15/08/2010, 23:45 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir, Minggu (15/8/2010), mengatakan, sementara ini ada dua pendapat yang mengatakan insiden penembakan ke udara dan penahanan tiga petugas pengawas Satuan Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Batam sejak Jumat (13/8/2010) lalu di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Nudirman mengatakan, pendapat pertama mengatakan insiden itu terjadi di wilayah perairan Indonesia dan pendapat lain mengatakan kasus itu terjadi di perairan internasional. Akan tetapi ia mengatakan, di wilayah perairan manapun peristiwa itu terjadi semestinya tidak perlu ada insiden penembakan.

Seperti diwartakan sebelumnya, hingga Minggu (15/8/2010) tiga petugas pengawas Satuan Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Batam di Pengerang, Johor, Malaysia masih ditahan Polisi Diraja Malaysia. Itu terkait dengan penangkapan lima kapal berbendera Malaysia berikut tujuh nelayan karena menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.

Polisi Diraja Malaysia sempat menembak ke udara sebelum memaksa lima kapal berikut tujuh nelayan Malaysia dibebaskan dan membawa tiga petugas pengawas Satuan Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Batam ke Malaysia. Nudirman Munir, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar yang juga ditemui di Padang mengkritik keras insiden itu.

Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar yang juga hadir dalam pelantikan tersebut mengutarakan persoalan itu mesti diselesaikan dengan kepala dingin. Ia mengatakan, persoalan itu sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan antara Pemerintah Indonesia dengan Polisi Diraja Malaysia sebagai bagian dari dua negara yang saling bersahabat.

"Hubungan baik ini tidak boleh luka hanya gara-gara satu msalah ini. Meskipun masalah ini juga cukup serius untuk dituntaskan dan harus dituntaskan," ucap Patrialis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com