Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Nila Gesit, Apa Lagi?

Kompas.com - 15/06/2010, 09:27 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com — Pemilik tambak sepanjang pantai utara Indramayu, Jawa Barat, mulai melirik ikan nila gesit untuk dibudidayakan karena pemeliharaannya relatif mudah dan tahan terhadap penyakit.

Pemilik tambak di Desa Singajaya, Indramayu, Wayono, Selasa (15/6/2010), mengatakan, pengembangbiakan ikan nila gesit lebih mudah dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, seperti ikan bandeng dan ikan gurami. Dalam proses budidaya secara alami, kata dia, rasio jantan dan betina 60:40. Artinya, setiap pemijahan dari 100 larva ikan akan terdapat 60 ekor ikan jantan dan 40 ekor ikan betina.

"Nila gesit jantan pasti lebih banyak sehingga produksi ikan meningkat karena ukuran nila jantan ini lebih besar daripada betina, atau perbandingannya bisa 2-3 kali lipat," ujarnya. Wayono menjelaskan, ikan nila jenis gesit memiliki pertumbuhan yang cepat, yakni enam bulan mencapai 600-700 gram per ekor.

Di samping itu, kata dia, pakan ikan nila relatif sangat mudah. Selain diberi pelet (makanan ikan yang dibuat dari berbagai macam bahan, seperti dedak dan tepung daun), ikan jenis ini juga diberi roti kedaluwarsa. "Hal ini untuk mengurangi biaya produksi supaya lebih menguntungkan," katanya.

Manajer Pengembangan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu Edi MM menuturkan, ikan nila gesit merupakan hasil dari serangkaian riset panjang yang diinisiasi oleh Pusat Teknologi Produksi Pertanian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kemudian, lanjut dia, BPPT bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com