Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Socratez Pasrah Bukunya Dilarang Beredar

Kompas.com - 15/01/2010, 10:14 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kejaksaan Tinggi Papua mulai mengedarkan surat keputusan dari Kejaksaan Agung mengenai penarikan buku Pendeta Socratez Sofyan Yoman yang banyak beredar di Bumi Cenderawasih. Buku ini dinilai berisi propaganda dan menimbulkan gerakan separatis. Meski kecewa, Socratez mengaku pasrah terhadap pelarangan ini.

"Surat sudah turun dari Kejaksaan Agung kemarin, sudah saya baca. Ini kami distribusikan lagi ke kejaksaan negeri sebagai pegangan bertindak," ujar Palty Simanjuntak, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua.

Buku tulisan Socratez Sofyan Yoman, Suara Gereja bagi Umat Tertindas: Penderitaan, Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri, terbitan Reza Enterprise ini dilarang beredar berdasarkan Surat Keputusan-140/A/JA/12/2009 tertanggal 22 Desember 2009.

Palty mengatakan, buku ini telah dikaji secara mendalam oleh Kejaksaan Agung sejak Mei 2009. Sementara itu, Socratez Sofyan Yoman, Jumat (15/1/2010), mengaku belum menerima pemberitahuan bahwa bukunya dilarang. Ia justru mengetahuinya dari wartawan yang meminta konfirmasinya.

Lebih lanjut, Socratez tidak mempermasalahkan pelarangan bukunya. "Justru semakin dilarang, buku saya semakin laris karena orang penasaran," ujarnya. Socratez dengan keras mengatakan, bukunya separatis karena semua orang Papua berkeinginan untuk merdeka.

Dia menambahkan, bukunya yang pertama, Orang Papua Bukan Separatis? tahun 1999, hingga buku ke-11 yang sedang disusun, Kesadaran Melanesia 2010, menyampaikan fakta yang terjadi di Papua. Dia merinci permasalahan-permasalahan dan data ditambah analisis yang mengisi buku-bukunya.

"Pelarangan buku ini menunjukkan Indonesia bukan negara demokrasi. Kalau buku saya tidak benar, silakan buat buku yang menurut pemerintah benar seperti apa," ucap Socratez.

Selain buku tulisan Socratez itu, ada empat buku lain yang dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung. Buku-buku itu adalah Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto (ditulis John Roosa, diterbitkan Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra), Lekra Tak Membakar Buku Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 (ditulis Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, diterbitkan Merakesumba Lukamu Sakitku), Enam Jalan Menuju Tuhan (ditulis Darmawan, diterbitkan Hikayat Dunia), dan Mengungkap Misteri Keragaman Agama (ditulis Syahruddin Ahmad, diterbitkan Yayasan Kajian Alquran Siranindi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com