Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amaq Bakri Mengaku Nabi, Masyarakat Resah

Kompas.com - 16/10/2009, 10:33 WIB

MATARAM, KOMPAS.com — Ketua Mejelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Barat Syaiful Muslim menilai, pengakuan Amaq Bakri (60) sebagai nabi sangat meresahkan masyarakat.

"Itu merupakan yang pertama terjadi di NTB. Karena itu, pemerintah diminta segera menghentikan ajaran yang disebarkan Amaq Bakri, sekaligus mencabut pernyataannya sebagai nabi untuk menghindari amuk massa," katanya di Mataram, Jumat (16/10).

Amaq Bakri yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW dan telah melakukan Miraj pada Rabu itu telah dipanggil Camat Sambelia dan disidang di depan anggota Muspika, sekaligus menjelaskan ajarannya.

"Amaq Bakri harus membuat pernyataan tertulis, sekaligus bertobat atas ajaran yang disebar dan kembali ke ajaran yang benar, yakni ajaran Islam," katanya.

Jika hal itu dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa berbuat anarkis terhadap Amaq Bakri.

Tindakan anarkis di Lombok sudah sering terjadi terhadap siapa saja yang mengaku sebagai umat Islam, tetapi ajarannya menyimpang dari Agama Islam, termasuk Ahmadiyah.

"Buktinya hingga kini sekitar 130 orang jemaat Ahmadiyah masih ditampung di asrama Transito, Majeluk Mataram, setelah rumahnya di Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, dirusak dan dibakar massa empat tahun lalu," katanya.

Jika Amaq Bakri tetap saja mengaku sebagai nabi, maka dia sudah mejadi kafir. Sebab, nabi terakhir yang diturunkan Allah SWT adalah Nabi Muhammad SAW.

Dalam pertemuan dengan Camat Sambelia dan anggota Muspika, Amaq Bakri tidak hanya mengaku sebagai nabi, tetapi juga mengatakan bahwa Al Quran yang dijadikan pegangan umat Islam bukan berasal dari firman Allah.

"Al Quran adalah hasil buatan atau karya alim ulama sebab Al Quran yang sesungguhnya berada dalam diri manusia yang tidak bisa dimiliki sembarang orang," kata Amaq Bakri.

Ia menambahkan, untuk mendapatkan Al Quran yang asli harus melalui ritual yang hanya dilakukan pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal atau bulan Maulid pada malam Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com