Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Kayu Bitung..., Oke!

Kompas.com - 26/06/2009, 10:38 WIB

BITUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, mendukung rencana pemerintah pusat untuk mendirikan terminal kayu di Bitung dalam rangka mempermudah pengadaan stok kayu dan mencegah pembalakan liar.
   
"Sejauh pendirian itu sesuai aturan sah-sah saja, apalagi DPRD Kota Bitung juga mendukung rencana tersebut," ujar Kasubag Humas Pemkot Bitung Erwin Kontu, ketika dihubungi di Bitung, Jumat (26/6).
   
Erwin mengatakan Pemkot Bitung hanya menyediakan lokasi workshop. Sedangkan, pengadaan lahan dan infrastrukturnya ditanggung pemerintah pusat.
   
Erwin belum mengetahui realisasi dan luas lahan untuk pendirian terminal kayu tersebut. "Kemungkinan lahan dan gudangnya di sekitar pelabuhan. Kami masih melakukan pemantauan," katanya.
   
Terkait dengan pendirian terminal tersebut, ujar dia, sikap warga mendua. Pertama, adanya kekhawatiran perambah hutan makin merajalela dan kedua mempermudah pencarian bahan baku kayu bagi para perajin.
   
"Selama ini pemkot hanya bisa menjelaskan manfaat pendirian terminal tersebut. Di sisi lain, ada ketakutan luar biasa kalau nanti terjadi penggundulan hutan," katanya.
   
Ketika Menhut dan Menperindag bertemu Wali Kota Bitung, katanya, walikota sempat menanyakan pemilihan Bitung sebagai lokasi pendirian terminal kayu selain Jatim dan Jateng, padahal Bitung bukan penghasil kayu. "Mereka menjawab Bitung dipilih karena memiliki pelabuhan yang representatif," katanya.
   
Erwin mengatakan dengan pendirian terminal kayu sebenarnya justru meredam pembalakan hutan secara liar dan menampung kayu dari daerah lain. "Selama ini pemborong mebel kesulitan mencari bahan baku kayu sehingga lari ke pohon kelapa, akibatnya Sulut yang dikenal sebagai tanah nyiur melambai, menjadi semakin berkurang pohon kelapanya," demikian Erwin.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com