Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tinggalkan Indonesia 14 Hari

Kompas.com - 13/11/2008, 16:23 WIB

Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

JAKARTA, KAMIS — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ny Ani Yudhoyono akan berada di luar negeri untuk melakukan kunjungan kerja dan kunjungan kenegaraan selama 14 hari. Ini merupakan kunjungan ke luar negeri terlama yang dilakukan Presiden selama empat tahun memerintah.

Presiden meninggalkan Indonesia dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/11) siang, dan akan kembali pada 26 November 2008.

Selama di luar negeri, Wakil Presiden Jusuf Kalla ditugasi mengurusi masalah di dalam negeri dengan kewajiban untuk melaporkan kepadanya. Presiden memberikan wewenang kepada Wapres mengurusi masalah dalam negeri, terutama melakukan dialog sektor per sektor untuk mengatasi dampak krisis keuangan global bagi perekonomian Indonesia.

Selama 14 hari di luar negeri, Presiden akan mengunjungi empat negara dengan empat agenda utama. Pertama, Presiden akan berada di Washington DC, Amerika Serikat (14-15), untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota G-20. KTT akan membahas krisis keuangan global dari sisi sebab, langkah bersama, dan pencarian kesepakatan untuk prinsip-prinsip dasar mengatasi dan mencegah krisis keuangan global pada masa mendatang.

"Ini adalah pertemuan G-20 pertama di mana diselenggarakan pada tingkat kepala negara atau kepala pemerintahan. Sejak 1999 pertemuan G-20 hanya pada tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggotanya," ujar Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/11).

Dino menjelaskan, pertemuan G-20 yang terselenggara di Washington DC merupakan pertemuan di mana Presiden Yudhoyono ikut andil. Kepada Presiden Amerika Serikat Geroge W Bush yang meneleponnya, Presiden mengusulkan KTT G-20 dibanding G-13. Usul Presiden Yudhoyono diterima Bush.

Negara anggota G-20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Anggota G-20 mewakili 85 persen PDB dunia, 2/3 populasi global, serta lebih dari 80 persen kepemilikan saham dari World Bank dan IMF.

Telepon Obama

Saat di AS, Presiden akan menelepon Presiden AS terpilih Barack Obama. Tim Obama sudah memberi jadwal waktu kapan Presiden Yudhoyono boleh menelepon. Namun, waktu yang diberikan itu belum disetujui Presiden Yudhoyono.

Selepas KTT G-20, Presiden ke Meksiko (16-17) mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden Meksiko Felipe Calderon Hinojosa, pertemuan bilateral, dan pertemuan dengan pengusaha Meksiko. Setelah itu Presiden ke Brasil (18-20) kunjungan balasan dari Presiden Brasil Inacio Lula da Silva ke Indonesia, 12 Juli 2008. Di Brasil, Presiden akan memimpin pertemuan bilateral dan mengunjungi pusat industri ethanol di Riberio Preto.

Dari Brasil, Presiden menuju Lima, Peru, untuk pertemuan APEC Ke-16. Selama di Lima, Presiden dijadwalkan berpidato pada APEC CEO Summit 2008, menghadiri APEC Economic Leaders I dan II, serta pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC). Presiden juga akan melakukan pertemual bilateral dengan PM Australia Kevin Rudd.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com