Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendro Pleret Berorasi di Sela Pesta Rakyat

Kompas.com - 10/10/2012, 13:25 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com Di sela-sela gema keistimewaan berkumandang di tanah Yogyakarta, Hendro Pleret, seorang seniman Yogya, mengenakan baju mirip presiden pertama RI, Soekarno, lengkap dengan kacamatanya, dan berorasi di depan pagar Pagelaran Keraton, Rabu (10/10/2012) siang.

Orasi yang diberi judul "Soekarno" Gugat SBY berisi tentang mosi tidak percaya akan keseriusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus korupsi yang terjadi di negara ini. "Kenapa hanya kasus simulator SIM saja yang dipermasalahkan, sementara kasus Hambalang, kasus wisma atlet, dan bahkan kasus besar Bank Century seakan menghilang," tegas Hendro Pleret dalam orasinya.

Hendro Pleret sebagai warga negara mengharapkan tindakan tegas dari Presiden sebagai kepala negara agar kasus-kasus yang merugikan rakyat bisa segera ditindak tegas. "Mumpung masih ada kesempatan, tolong buktikan keseriusanmu, kalau tidak silakan mundur," tegasnya di akhir orasi. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejalan dengan pelantikan Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, warga Yogya  menggelar pesta rakyat. Sekitar 2.500 pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Malioboro memilih libur berdagang dan menggelar acara selamatan di sepanjang kawasan ikon wisata "Kota Gudeg" itu.

Rencana pesta rakyat itu digelar setelah pemerintah pusat mengambil alih seluruh prosesi pelantikan dan memilih Gedung Agung sebagai tempat pelantikan Sultan dan Paku Alam. "Telah disepakati, 2.500 PKL, termasuk pedagang makanan lesehan malam, akan libur total selama sehari. Kalaupun ada yang nekat berjualan, akan ada sanksi moral," terang Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM) Rudiarto seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Ini kedua kalinya para PKL rela kehilangan omzet dalam sehari yang berkisar antara Rp 500.000 dan Rp 1 juta. Sebelumnya, mereka juga sepakat meliburkan diri saat menuntut RUU Keistimewaan DIY disahkan.

Khusus untuk sektor jasa, LPKKM memberikan kebebasan untuk libur atau tetap buka. Misalnya tukang parkir boleh saja tetap buka karena memang dibutuhkan warga yang hadir ke pesta rakyat. "Toko-toko juga dibebaskan apakah mau buka atau tutup," tambah Rudiarto.

Selama libur berjualan pada Rabu ini, lanjutnya, para pedagang akan melakukan kegiatan membersihkan kawasan Malioboro. Setelah itu, pada pukul 15.00 akan digelar pesta rakyat berupa tumpengan. "Satu tumpeng terbesar diletakkan di depan Malioboro Mall, sedangkan yang lain akan ditempatkan di setiap penggal jalan di kawasan Malioboro. Semua tumpeng bisa dinikmati warga DIY," ucap Rudiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com