Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kebakaran Belum Diketahui

Kompas.com - 04/04/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya belum mengetahui sebab-musabab kebakaran kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit VI Cilacap, Jawa Tengah. Penyebab kebakaran masih misteri. Kebakaran hebat melelehkan tiga tangki di kilang minyak Cilacap sejak Sabtu (2/4/2011). Api pertama kali berkobar dari Tangki 31 T-2 berkapasitas 10.487 kiloliter di area 31. Berturut-turut tangki membakar dua kilang di sebelahnya.

"Belum. Itu urusan polisi. Kami belum berpikir ke situ. Kami berpikir sekarang untuk penanganan kebakaran dulu. Itu dulu," kata Mustafa kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/4/2011).

Pemerintah, kata Mustafa, menyerahkan penyelidikan dan penyidikan ke pihak kepolisian. Ketika ditanya soal perkiraan kerugian, Mustafa juga mengatakan belum menghitungnya.

"Saya belum bisa sebut. Dan kami belum menghitung kerugian," sambung Mustafa.

Ia menambahkan, kebakaran di kilang minyak Pertamina tersebut juga tak mengganggu distribusi minyak.

Dari Cilacap dilaporkan, api di dua dari tiga tangki komponen minyak produksi BBM yang terbakar di kilang Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap hingga Senin (4/4/2011) dapat dipadamkan pada pukul 11.00.

Tim pemadam kebakaran internal Pertamina sedang fokus memadamkan tangki ketiga, yakni 31-T7. Kobaran api di Tangki 31-T2 yang bermuatan minyak ringan high octane mogas component (HOMC) dan Tangki 31-T3 berisi nafta sudah padam.  

Wianda Pusponegoro, Manajer Media Pertamina Persero, mengatakan bahwa saat ini tim pemadam kebakaran sedang berupaya menyuntikkan busa langsung ke dalam dua tangki itu untuk mengurangi asap hitam. Dengan demikian, asap diharapkan tidak mengganggu upaya pemadaman yang sedang berlangsung.

Baca juga: Presiden: Pastikan Kilang Tetap Beroperasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com