BREBES, KOMPAS.com - Sejumlah calon siswa beberapa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ramai-ramai membatalkan pendaftaran dengan mencabut berkas daftar ulang, Selasa (2/7/2024).
Hal itu dilakukan setelah beredarnya kabar ada SMP negeri yang menambah kelas atau rombongan belajar.
Sementara, SMP swasta yang mengalami pembatalan salah satunya adalah SMP Muhamadiyah Larangan.
Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Muhamadiyah Larangan, Aji Saputra, mengaku kaget lantaran pembatalan ini dilakukan secara bersamaan.
Baca juga: Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi Online Jadi Modusnya
Hasil pendataan, calon siswa yang sudah diterima sebanyak 89 orang, dan 86 di antaranya sudah mendaftar ulang.
Namun, sehari menjelang penutupan daftar ulang, beberapa calon siswa datang dan meminta pembatalan dengan mencabut berkas daftar ulang.
"Catatan kami, pertama ada empat yang hari ini mau cabut berkas daftar ulang, tapi sampai siang tadi, yang sudah datang dan cabut berkas ada dua. Kita masih menunggu karena info dari mereka hari ini empat orang," ungkap Aji, kepada wartawan di kantornya, Selasa (2/7/2024).
Calon siswa yang membatalkan diri di SMP Muhamadiyah Larangan adalah mereka yang awalnya dinyatakan tidak lolos PPDB di SMP Negeri 1 Larangan.
Saat dinyatakan tidak lolos seleksi, mereka kemudian mendaftar di SMP Muhammadiyah Larangan. Namun, informasi yang didapat dari calon siswa, penyebabnya adalah karena SMP Negeri 1 Larangan akan menambah jumlah rombongan belajar.
Menurut Aji, calon siswa saat ditanya mengatakan, pihak SMP Negeri 1 Larangan memanggil lagi lulusan SD yang tidak diterima agar kembali mendaftar di sekolah negeri tersebut.
"Kami menanyai calon siswa yang cabut berkas, katanya mereka yang tidak lolos PPDB SMP Negeri 1 Larangan memanggil lagi. Sekolah akan menambah jumlah rombel," kata Aji.
Menurut Aji, jika benar ada penambahan rombel, diprediksi pada hari terakhir daftar ulang besok, akan ada pembatalan besar besaran. Karena ada 20 orang lebih calon siswa tidak lolos PPDB SMP Negeri 1 Larangan, mendaftar di SMP Muhamadiyah.
"Prediksi kami, besok ada pembatalan massal. Karena ada 20 orang lebih calon siswa dari SMP Negeri 1 Larangan yang masuk sini," kata dia.
Pihaknya mengaku khawatir, jika ini benar terjadi akan mematikan sekolah swasta. Karena akan mengurangi jumlah rombel yang ditargetkan.
Plt Kepala SMPN 1 Larangan, Arif Nurhadi membantah memanggil ulang calon siswa yang dinyatakan tidak lolos PPDB karena menambah rombel atau kelas.
Dia mengatakan, PPDB tahun ini jumlah calon siswa yang mendaftar sebanyak 407 dan diterima sebanyak 288.
Baca juga: Petani Ditemukan Meninggal di Area Sawah di Brebes, Sepeda Ontel Tergeletak di Dekatnya
Sehari jelang batas akhir besok, hanya dua orang yang belum mendaftar. Lebih rinci, tahun ajaran 2024/2025 dari 288 siswa baru, akan dibagi menjadi 9 kelas.
"Saya tegaskan, tidak ada pemanggilan ulang yang tidak lolos PPDB karena ada penambahan rombel. Hari ini tercatat, 286 dari 288 sudah daftar ulang, besok kita hanya menunggu dua lagi," ujar Arif.
Arif menyebut, kabar yang beredar adalah berita bohong.
Dia berpesan agar para calon siswa yang pernah mendaftar di SMP Negeri 1 Larangan dan dinyatakan tidak lolos agar tidak mempercayainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.