Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Sekolah Negeri Tambah Rombel, Sejumlah Calon Siswa SMP Swasta di Brebes Batalkan Daftar Ulang

Kompas.com - 02/07/2024, 22:00 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Sejumlah calon siswa beberapa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ramai-ramai membatalkan pendaftaran dengan mencabut berkas daftar ulang, Selasa (2/7/2024).

Hal itu dilakukan setelah beredarnya kabar ada SMP negeri yang menambah kelas atau rombongan belajar.

Sementara, SMP swasta yang mengalami pembatalan salah satunya adalah SMP Muhamadiyah Larangan.

Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Muhamadiyah Larangan, Aji Saputra, mengaku kaget lantaran pembatalan ini dilakukan secara bersamaan.

Baca juga: Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi Online Jadi Modusnya

Hasil pendataan, calon siswa yang sudah diterima sebanyak 89 orang, dan 86 di antaranya sudah mendaftar ulang.

Namun, sehari menjelang penutupan daftar ulang, beberapa calon siswa datang dan meminta pembatalan dengan mencabut berkas daftar ulang.

"Catatan kami, pertama ada empat yang hari ini mau cabut berkas daftar ulang, tapi sampai siang tadi, yang sudah datang dan cabut berkas ada dua. Kita masih menunggu karena info dari mereka hari ini empat orang," ungkap Aji, kepada wartawan di kantornya, Selasa (2/7/2024).

Calon siswa yang membatalkan diri di SMP Muhamadiyah Larangan adalah mereka yang awalnya dinyatakan tidak lolos PPDB di SMP Negeri 1 Larangan.

Saat dinyatakan tidak lolos seleksi, mereka kemudian mendaftar di SMP Muhammadiyah Larangan. Namun, informasi yang didapat dari calon siswa, penyebabnya adalah karena SMP Negeri 1 Larangan akan menambah jumlah rombongan belajar.

Menurut Aji, calon siswa saat ditanya mengatakan, pihak SMP Negeri 1 Larangan memanggil lagi lulusan SD yang tidak diterima agar kembali mendaftar di sekolah negeri tersebut.

"Kami menanyai calon siswa yang cabut berkas, katanya mereka yang tidak lolos PPDB SMP Negeri 1 Larangan memanggil lagi. Sekolah akan menambah jumlah rombel," kata Aji.

Menurut Aji, jika benar ada penambahan rombel, diprediksi pada hari terakhir daftar ulang besok, akan ada pembatalan besar besaran. Karena ada 20 orang lebih calon siswa tidak lolos PPDB SMP Negeri 1 Larangan, mendaftar di SMP Muhamadiyah.

 

"Prediksi kami, besok ada pembatalan massal. Karena ada 20 orang lebih calon siswa dari SMP Negeri 1 Larangan yang masuk sini," kata dia.

Pihaknya mengaku khawatir, jika ini benar terjadi akan mematikan sekolah swasta. Karena akan mengurangi jumlah rombel yang ditargetkan.

Plt Kepala SMPN 1 Larangan, Arif Nurhadi membantah memanggil ulang calon siswa yang dinyatakan tidak lolos PPDB karena menambah rombel atau kelas.

Dia mengatakan, PPDB tahun ini jumlah calon siswa yang mendaftar sebanyak 407 dan diterima sebanyak 288.

Baca juga: Petani Ditemukan Meninggal di Area Sawah di Brebes, Sepeda Ontel Tergeletak di Dekatnya

 

Sehari jelang batas akhir besok, hanya dua orang yang belum mendaftar. Lebih rinci, tahun ajaran 2024/2025 dari 288 siswa baru, akan dibagi menjadi 9 kelas.

"Saya tegaskan, tidak ada pemanggilan ulang yang tidak lolos PPDB karena ada penambahan rombel. Hari ini tercatat, 286 dari 288 sudah daftar ulang, besok kita hanya menunggu dua lagi," ujar Arif.

Arif menyebut, kabar yang beredar adalah berita bohong.

Dia berpesan agar para calon siswa yang pernah mendaftar di SMP Negeri 1 Larangan dan dinyatakan tidak lolos agar tidak mempercayainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salip Kendaraan, Mahasiswi Unnes Tewas di Jalan Dewi Sartika Semarang

Salip Kendaraan, Mahasiswi Unnes Tewas di Jalan Dewi Sartika Semarang

Regional
Banjir Terjang Cirebon, 4.269 Rumah Kebanjiran, 16.310 Jiwa Terdampak, dan 15 Hektar Sawah Terendam

Banjir Terjang Cirebon, 4.269 Rumah Kebanjiran, 16.310 Jiwa Terdampak, dan 15 Hektar Sawah Terendam

Regional
Terobos Lampu Merah, Pengendara Motor di Bali Tewas Tertabrak Truk

Terobos Lampu Merah, Pengendara Motor di Bali Tewas Tertabrak Truk

Regional
Kepala Terbungkus Plastik, Jenazah Wanita Muda di Batam Ditemukan di Bawah Tempat Tidur

Kepala Terbungkus Plastik, Jenazah Wanita Muda di Batam Ditemukan di Bawah Tempat Tidur

Regional
Soal Asal Senjata Api Ilegal Anggota DPRD Lampung Tengah, Polisi: Aparat Tak Terlibat

Soal Asal Senjata Api Ilegal Anggota DPRD Lampung Tengah, Polisi: Aparat Tak Terlibat

Regional
Angka Kematian Ibu di Brebes Tinggi, Terbanyak karena Hipertensi

Angka Kematian Ibu di Brebes Tinggi, Terbanyak karena Hipertensi

Regional
18 Orang di Banyumas Jalani Ruwat 'Sukerta', Apa Itu?

18 Orang di Banyumas Jalani Ruwat "Sukerta", Apa Itu?

Regional
Sekretaris DPC Gerindra Brebes Ismail Fahmi Dideklarasikan Maju sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Sekretaris DPC Gerindra Brebes Ismail Fahmi Dideklarasikan Maju sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Regional
Tradisi Pernikahan di Balik Penembakan Warga di Lampung Tengah oleh Anggota DPRD, Pelaku Diduga Tak Sengaja

Tradisi Pernikahan di Balik Penembakan Warga di Lampung Tengah oleh Anggota DPRD, Pelaku Diduga Tak Sengaja

Regional
Selidiki Asal Muasal Senjata Milik Anggota DPRD Lampung Tengah, Polisi Kantongi Sejumlah Nama

Selidiki Asal Muasal Senjata Milik Anggota DPRD Lampung Tengah, Polisi Kantongi Sejumlah Nama

Regional
Kru Kapal Rusia Jatuh di Laut Selat Malaka Bengkalis, Tim SAR Lakukan Pencarian

Kru Kapal Rusia Jatuh di Laut Selat Malaka Bengkalis, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Korban adalah Keponakan Pelaku

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Korban adalah Keponakan Pelaku

Regional
Hujan Deras Penyebab Banjir di Luwu, Jalan Trans Sulawesi Terendam

Hujan Deras Penyebab Banjir di Luwu, Jalan Trans Sulawesi Terendam

Regional
Rumah Terbakar di Sumba Barat NTT, Dua Kakak Beradik Tewas

Rumah Terbakar di Sumba Barat NTT, Dua Kakak Beradik Tewas

Regional
Suami Istri di Nunukan Diserang Pria Bertopeng, Satu Orang Tewas

Suami Istri di Nunukan Diserang Pria Bertopeng, Satu Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com