Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Kompas.com - 01/07/2024, 22:47 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah merilis angka kemiskinan di Jateng mengalami penurunan sebesar 0,30 persen dalam setahun terakhir.

Sebelumnya, angka kemiskinan sejumlah 10,77 persen pada Maret 2023, lalu menjadi 10,47 persen pada Maret 2024. Sisanya kini masih ada 3,7 juta penduduk miskin di Jateng.

"Meskipun sudah menurun. Kita harus tetap bekerja lebih keras. Saya mengapresiasi stakeholder dan instansi terkait atas segala yang dilakukan dalam rangka penurunan angka kemiskinan ini," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di Kantor BPS Jateng, Senin, (1/7/2024).

Hasil dari penurunan kemiskinan sebesar 0,3 persen ini, sebanyak 87.2000 warga Jateng tidak lagi menjadi bagian warga miskin.

Baca juga: Hasil Seleksi PPDB Jateng 2024 Diumumkan Pukul 21.00 Malam Ini, Cek di Sini

Bila Maret 2023 jumlah penduduk miskin sampai 3,79 juta orang, pada Maret 2024 sebanyak 3,70 juta.

Ditinjau dari tempat tinggalnya, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 101.020 orang, yaitu dari 1,97 juta menjadi 1,87 juta orang.

Sementara di perkotaan dari 1,82 juta orang menjadi 1,83 juta orang.

Persentase penduduk miskin perdesaan menurun 0,53 persen, dari 11,87 persen menjadi 11,34 persen. Demikian juga di perkotaan turun 0,07 poin persen dari 9,78 persen menjadi 9,71 persen.

Nana menuturkan, upaya penanganan kemiskinan ini perlu kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga sosial. Tak terkecuali dengan instansi-instansi terkait seperti BPS, Bank Indonesia, Bulog, dan lainnya.

"Saya minta agar terus mengupayakan program yang efektif menurunkan kemiskinan dan menghasilkan terobosan baru," tegasnya.

Menurutnya, sejumlah upaya yang perlu ditingkatkan di antaranya menjaga stabilitas harga, pertumbuhan perekonomian yang positif, dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin terutama miskin ekstrem.

"Ini harus dilakukan dengan tepat sasaran, jangan sampai salah sasaran. Kita juga harus rajin ikuti perkembangan dan turun ke lapangan, serta mengantisipasi perubahan-perubahan ekstrem yang berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan," ungkap dia.

Baca juga: Piagam Palsu Berhasil Lolos di PPDB Jateng, Disporapar Jateng Akui Kecolongan

Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Dadang Hardiwan mengatakan, yang mengalami penurunan bukan hanya persentase angka kemiskinan, tapi juga indeks kedalaman kemiskinan.

"Ada fenomena sosial ekonomi yang mempengaruhi penurunan kemiskinan. Di antaranya penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT), nilai tukar petani (NTP) meningkat, perekonomian tumbuh. Perekonomian triwulan I/2024 tumbuh sebesar 4,97 persen (y-on-y), dan Penurunan inflasi tahun ke tahun inflasi pada periode Maret 2024 terhadap Maret 2023 (3,40 persen)," kata dia.

Lebih lanjut, penurunan persentase penduduk miskin ini,  juga dipengaruhi dengan intervensi kemiskinan ekstrem yang selama ini digalakkan oleh pemerintah.

"Dari catatan kami memang 10,47 persen ini memang yang paling rendah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelajahi Pulau Penyengat, Taman Para Penulis Melayu

Menjelajahi Pulau Penyengat, Taman Para Penulis Melayu

Regional
Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Regional
Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Regional
5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

Regional
Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Regional
Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Regional
Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Regional
Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Regional
MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Regional
Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com