Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Meninggalnya Pebulu Tangkis China Saat Bertanding, Ambruk Alami Henti Jantung Mendadak

Kompas.com - 01/07/2024, 22:14 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang pebulu tangkis asal China bernama Zhang Zhi Jie meninggal dunia saat bertanding di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu (30/6/2024).

Zhang Zhi Jie diketahui sedang berlaga dalam pertandingan Junior Championship.

Kronologi

Pebulu tangkis tersebut dinyatakan meninggal dunia usai dilakukan serangkaian penanganan medis di RS Sardjito, Minggu 30 Juni 2024 pukul 23.20 WIB.

"Atlet pingsan saat bertanding. Selanjutnya tindakan penyelamatan ada SOP-nya segala tindakan yang terjadi dilapangan harus seizin referee (wasit turnamen). Setelah itu, diperbolehkan baru melakukan tindakan," ujar Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Sujawo dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Polisi Selidiki

Selanjutnya dilakukan penanganan oleh tim medis di RSPAU Hardjolukito. Dalam hal ini, baik penanganan awal di lapangan dan langsung dibawa ke RSPAU Hardjolukito. Di RSPAU dr. S. Hardjolukito dilakukan CPR sesuai SOP.

"Atas permintaan tim official China agar atlet yang bersangkutan dipindahkan ke RS Sardjito untuk penanganan. Tindakan kritis pun telah dilakukan, akan tetapi nyawa atlet tidak terselamatkan," kata dia.

Alami henti jantung mendadak

Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championship, Broto Happy mengatakan, Zhang Zhi Jie yang collapse di lapangan sempat dilarikan ke dua rumah sakit yakni RSPAU Hardjolukito dan RSUP dr Sardjito.

“Kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S.Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak,” ucap dia, Senin (1/7/2024).

Namun dokter dari RSUP dr Sardjito, Nahar Taufiq mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Zhang Zhi Jie belum bisa dikatakan sebagai serangan jantung.

"Kita tidak bisa mengatakan serangan jantung atau bukan, karena datanya juga tidak ada dan lengkap," ujarnya.

Baca juga: Meninggal Saat Bertanding, Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Alami Henti Jantung Mendadak

PBSI minta BWF ubah aturan

Akibat insiden ini, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyurati Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk adanya perubahhan dalam aturan atau SOP tim medis masuk lapangan.

"Aturan tertulis dari SOP dan guidelines tentang tim medis yang tidak bisa serta masuk ke lapangan sebelum ada call dari referee harus kita kaji ulang," ucap Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championships yang juga Kabid Humas dan Media PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Broto Happy, Senin, (1/7/2024).

Lanjut Broto, PB PBSI menyurati BWF guna kebaikan kedepannya terutama untuk keselamatan atlet yang bertanding.

Baca juga: Buntut Pebulutangkis China Meninggal Saat Bertanding, PBSI Bakal Surati BWF

Lanjutnya, aturan soal tim medis baru boleh masuk setelah adanya izin dari referee diharapkan tidak harus saklek.

Tim medis baru bisa masuk setelah panggilan dari referee kita harapkan ke depan melihat sikon," kata dia.

Lanjut Broto dengan melihat situasi serta kondisi dalam menangani atlet cedera dapat lebih cepat dan dapat tertangani dengan baik.

"Harapannya bisa terselamatkan seandainya terjadi hal seperti ini," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Regional
Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Regional
5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

Regional
Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Regional
Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Regional
Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Regional
Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Regional
MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Regional
Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Regional
Flores Timur Kekurangan 15.000 Ton Beras Setiap Tahun, Ketergantungan Tinggi pada Daerah Lain

Flores Timur Kekurangan 15.000 Ton Beras Setiap Tahun, Ketergantungan Tinggi pada Daerah Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com