Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Kompas.com - 27/06/2024, 14:03 WIB
Amran Amir,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 PALOPO, KOMPAS.com - Sebanyak 18 warga Desa Salulino, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, karena diduga mengalami keracunan makanan di salah satu acara hajatan pengajian keluarga.

Warga diduga keracunan setelah menyantap makanan di acara pengajian, pada Senin (24/6/2024) sore.

Menurut salah seorang korban, Dirga (20), dia menyantap makanan tersebut usai magrib sekitar pukul 18.30 Wita dan keesokan harinya baru merasakan sakit perut.

“Pada Selasa (25/6/2024) pagi saya muntah satu kali, kemudian saya sakit perut, sakit kepala, panas, demam menggigil,” kata Dirga, saat dikonfirmasi di RSUD Sawerigading Palopo, Klamis (27/6/2024) siang.

Baca juga: KPU Palopo Buka Pendaftaran Pantarlih, Dibutuhkan 468 orang, Ini Syaratnya

Karena tidak mengalami perubahan, Dirga terus mengalami demam sehingga memutuskan untuk berobat di rumah sakit.

“Saya masuk rumah sakit sejak Rabu (26/6/2024) malam karena saya merasa tambah sakit, terasa oleng kepala,” ucap Dirga.

Dirga mengatakan, di acara tersebut dirinya hanya menikmati makanan siomai dan gado-gado.

“Saya hanya makan siomai dan gado-gado, besoknya baru terasa sakit, tapi syukurlah sekarang sudah saya rasa membaik,” ujar Dirga.

Korban lainnya yakni Muhammad Riswan (16) juga merasakan sakit di bagian perut usai menyantap makanan tersebut.

“Saya merasakan sakit di perut, kadang datang kadang berhenti sakitnya, diawali dengan panas dingin dan malamnya sering buang air. Sekarang kondisi sudah membaik,” tutur Riswan.

Direktur utama RSUD Sawerigading Palopo, dokter Rismayanti mengatakan, sebanyak 18 orang sedang menjalani perawatan medis akibat dugaan keracunan makanan.

Baca juga: 6 Pelaku Pengeroyok Sesama Mahasiswa UNCP di Palopo Ditangkap

“Pasien masuk sejak Senin (24/6/2024) petang, indikasi saat masuk yakni mual, muntah dan diare, jadi penanganannya adalah preventif menangani gejala yang timbul, tidak ada penanganan intervensi dan sekarang pasien dalam keadaan membaik,” ujar Rismayanti.

Rismayanti menambahkan, bahwa para pasien tersebut sebagian dirawat di perawatan interna dan sebagian di instalasi gawat darurat (IGD).

“Ada yang dirawat di interna untuk pasien yang berusia dewasa, dan ada pula di perawatan anak untuk pasien anak, sementara ada yang 3 orang dirawat di IGD karena tempat perawatan sementara ini penuh,” tambah Rismayanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Pebulutangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

[POPULER NUSANTARA] Pebulutangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

Regional
Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Regional
Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Regional
Pantai Tanjung Dewa di Tanah Laut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Tanjung Dewa di Tanah Laut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Fakta Meninggalnya Pebulutangkis China Saat Bertanding, Ambruk Alami Henti Jantung Mendadak

Fakta Meninggalnya Pebulutangkis China Saat Bertanding, Ambruk Alami Henti Jantung Mendadak

Regional
Keluarga Sebut Belum Terima Hasil Otopsi Siswa SMP yang Tewas di Padang

Keluarga Sebut Belum Terima Hasil Otopsi Siswa SMP yang Tewas di Padang

Regional
Kapolda Sumbar Ungkap Penyebab CCTV Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang Terhapus

Kapolda Sumbar Ungkap Penyebab CCTV Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang Terhapus

Regional
Ikuti Coklit, Mbak Ita Sebut Coklit Penting untuk Sukseskan Pilkada Semarang

Ikuti Coklit, Mbak Ita Sebut Coklit Penting untuk Sukseskan Pilkada Semarang

Regional
Hasil Seleksi PPDB Jateng 2024 Diumumkan Pukul 21.00 Malam Ini, Cek di Sini

Hasil Seleksi PPDB Jateng 2024 Diumumkan Pukul 21.00 Malam Ini, Cek di Sini

Regional
Adu Banteng Motor Vs Truk di Purworejo, Warga Boyolali Tewas, 1 Balita Tak Sadarkan diri

Adu Banteng Motor Vs Truk di Purworejo, Warga Boyolali Tewas, 1 Balita Tak Sadarkan diri

Regional
11 Jemaah dan Seorang Petugas Haji asal Aceh Meninggal Dunia di Arab Saudi

11 Jemaah dan Seorang Petugas Haji asal Aceh Meninggal Dunia di Arab Saudi

Regional
Rumah Penjabat Kepala Desa di Sikka Ludes Terbakar

Rumah Penjabat Kepala Desa di Sikka Ludes Terbakar

Regional
Lewat Program Kemuliaan, Pemkab OKU Timur Bagikan 53 Ekor Sapi kepada Ribuan Lembaga Pendidikan

Lewat Program Kemuliaan, Pemkab OKU Timur Bagikan 53 Ekor Sapi kepada Ribuan Lembaga Pendidikan

Regional
Tercebur ke Sungai, Seorang Pemancing di Cilacap Ditemukan Tewas

Tercebur ke Sungai, Seorang Pemancing di Cilacap Ditemukan Tewas

Regional
Pengakuan Pelatih Marching Band yang Terlibat Pemasluan Piagam di PPDB Jateng, Piagam Tak Sesuai Hasil Lomba

Pengakuan Pelatih Marching Band yang Terlibat Pemasluan Piagam di PPDB Jateng, Piagam Tak Sesuai Hasil Lomba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com