TEGAL, KOMPAS.com - Warga di Pedukuhan Demangan, Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng) bisa berkuban hingga ratusan ekor sapi dan kambing. Padahal, warga di padukuhan tersebut dikenal kurang mampu.
Warga yang mayoritas buruh dan petani itu berkurban 8 sapi dan 117 kambing di momen Idul Adha tahun ini.
"Kebanyakan warga biasa. Bukan orang yang mampu, yang punya harta banyak," kata Ketua Pengurus Masjid Tajul Arifin Desa Demangharjo, KH Ahmad Tubagus Fahmi kepada wartawan, Selasa (18/5/2024).
Baca juga: DPKP Tangerang Temukan 8 Kasus Cacing Hati pada Hewan Kurban
Dia mengatakan masyarakat setempat memang rutin berkurban setiap tahun. Menurutnya, ada warga yang sengaja memelihara hewan kurban sejak kecil karena harga belinya lebih murah.
Sehingga saat Idul Adha, hewan tersebut layak untuk dikurban.
"Ada pula beberapa warga yang sengaja piara kambing sejak kecil. Sehingga harga belinya ketika masih kecil kan lebih murah," ungkap Tubagus.
Tubagus menyebutkan, lokasi penyembelihan hewan kurban ini dipusatkan di Masjid Tajul Arifin. Penyembelihan melibatkan pemerintah desa, para ustadz dan warga pedukuhan setempat.
"Hewan kurban yang terkumpul 8 ekor sapi dan 117 ekor kambing. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 4 ekor sapi dan 134 kambing," ungkap Tugabus.
Warga yang berkurban juga tidak ditariki iuran penyembelihan alias gratis. Warga hanya ditariki bantuan dua nasi bungkus untuk makan siang panitia yang bekerja.
"Karena di sini banyak ustadz yang pandai menyembelih, pihak shohibul kurban hanya diminta menyumbang dua nasi kotak. Nasi itu untuk para penjaggal atau panitia, untuk makan siang," kata Tubagus.
Tubagus yang juga tokoh masyarakat desa setempat mengungkapkan, dari 8 ekor sapi dan 117 kambing berhasil terkumpul 2.500 hingga 3.000 bungkus daging kurban. Setiap bungkusnya berisi sekitar 6 sampai 7 ons daging.
"Daging kurban dibagikan merata kepada masyarakat Pedukuhan Demangan. Pembagian dilakukan dengan sistem kupon. Alhamdulillah penyembelihan hewan kurban berjalan lancar," ucap Tubagus.
Tubagus menambahkan, penyembelihan hewan kurban di Masjid Tajul Arifin ini dilakukan sejak Almarhum KH Zainal Arifin yang merupakan ayah kandung Tubagus masih hidup.
"Dulu hanya belasan hewan kurban saja. Tapi alhamdulillah sekarang semakin banyak yang berkurban, sekarang mencapai seratus ekor lebih," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.