Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Nasi Ancakan Jelang Idul Adha, Dipercaya Membawa Berkah

Kompas.com - 17/06/2024, 07:24 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Tradisi ancakan kembali digelar trah Sunan Kalijaga di Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), pada malam Idul Adha, Minggu (16/6/2024). 

Ancakan atau bancakan ini bentuk tasyakuran ahli waris Sunan Kalijaga sebelum melakukan pembersihan atau penjamasan pusaka Sunan Kalijaga pada esok hari usai shalat Idul Adha.

Nasi ancak terdiri dari nasi dan sayur kacang panjang, daun mengkudu yang dimasak urap, ikan asin, serta lauk-pauk pendukung lainnya.

Untuk alas nasi ancak menggunakan anyaman bambu berukuran 45 sentimeter yang disusun berbentuk segi empat yang tiap ujungnya saling bersinggungan. Di atas anyaman tersebut ada daun jati. 

Baca juga: Keseruan Warga Demak Berebut Nasi Ancakan Jelang Idul Adha

Sebelum ancakan dimulai, orang dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara berjubel menunggu doa selesai dan ditabuhnya gong sebagai tanda dipersilakannya mengambil nasi ancak di halaman Gedung Pangeran Widjil V.

Tidak lebih dari satu menit, ratusan nasi ancak ludes menjadi rebutan warga yang hadir dalam ancakan. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapatkan nasi tersebut karena dipercaya membawa berkah.

Setidaknya terdapat 400 porsi nasi ancak yang dibuat oleh trah Sunan Kalijaga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 300-an untuk masyarakat dan sisanya untuk keluarga besar ahli waris.

Warga setempat, Suhartati (52), mengaku setiap tahun mengikuti ancakan untuk mendapatkan nasi dan alasnya meskipun harus berebut dengan warga lainnya.

Kali ini, ia mendapatkan sedikit nasi, daun jati, dan beberapa bilah bambu yang akan dibawa pulang untuk dimakan. Sementara alasnya ditaruh di sawah.

"Tradisi dari Sunan Kalijaga, ancakan katanya itu buat slametan kalau di sawah buat tidak dimakan sama hama," ujar Suharti singkat sembari menata napasnya yang tidak teratur usai berebut.

Ketua Lembaga Adat Kadilangu, R Agus Kriyanto mengatakan, ancakan sendiri sudah berlangsung ratusan tahun yang diwariskan turun temurun sebelum penjamasan pusaka Keris Kyai Carubuk dan Kotang Ontokusumo peninggalan Sunan Kalijaga.

"Slametan ancakan sudah kita mulai ratusan tahun yang lalu. Jadi ketika besok menjamasi malamnya kita adakan ancakan," katanya.

Menurut Agus, masyarakat berebut untuk mendapatkan seluruh bagian ancakan karena dipercaya membawa berkah.

Ia mencontohkan, pada bagian daun jati ini masyarakat percaya apabila dijadikan pupuk akan menyuburkan tanaman di sawah maupun ladang.

"Pada kenyataannya pengunjung ini punya keyakinan untuk syarat-syarat kesuburan tanaman dan sebagainya," ujarnya.

Baca juga: Tradisi Toron Warga Madura Jelang Iduladha, Lalu Lintas Suramadu Padat

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Regional
Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Regional
21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Regional
Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Regional
Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com