Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orangtua dan Murid SDN 212 Kota Jambi Gelar Aksi Unjuk Rasa

Kompas.com - 13/06/2024, 14:39 WIB
Kurnia Sandi ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Puluhan orangtua dan wali murid SD Negeri 212 Kota Jambi menggelar aksi unjuk rasa, di tengah penutupan akses masuk sekolah, akibat belum adanya penyelesaian pembayaran lahan oleh Pemerintah Kota Jambi kepada pemilik lahan sejak 2022 yang lalu.

Unjuk rasa digelar di halaman SDN 212 Kota Jambi, Kamis (13/6/2024).

Para orang tua siswa ini melontarkan protes kepada pihak pemilik lahan dan sekaligus Pemerintah Kota Jambi yang sampai saat ini belum menyelesaikan perkara itu.

Akibatnya, pihak Pemerintah Kota Jambi memutuskan untuk memindahkan siswa-siswi SDN 212 Kota Jambi ke SDN 206 Kota Jambi, untuk sementara.

"Kami minta sekolah ini dibuka. Sekarang mereka (siswa-siswi) numpang di SD 206," ungkap Rita, orangtua murid yang anaknya duduk di kelas IV, saat ditemui di tengah demo.

Hal senada juga diungkapkan oleh wali murid bernama Aidah, karena anaknya harus berjalan dari rumah menuju ke SDN 206.

Baca juga: Akses Sekolah Ditutup, Siswa SDN V Bantargebang Belajar dari Rumah

"Anak kita harus jalan Pak, dari sini ke Pall 10, dua kilometer harus perjalanan. Apalagi sore pulangnya kita takut kenapa-kenapa pulangnya," ujar dia.

Sementara, Kepala SDN 212 Sapiroh mengatakan, siswanya sudah hampir enam bulan terpaksa harus belajar di SDN 206 Kota Jambi.

Aksi para wali murid ini tidak bisa dibendung, lantaran mereka kecewa dengan Pemerintah Kota Jambi yang belum menyelesaikan permasalahan ini.

"Kami tidak bisa melarang, mungkin karena sudah terlalu lama untuk ditahan, dan tidak bisa dilarang," kata dia.

Salah satu siswi SDN 206 Kota Jambi bernama Zahra sambil memegang tulisan 'tolong buka sekolah kami' mengaku sangat rindu untuk kembali ke sekolahnya.  

Baca juga: Orangtua Siswa SDN V Bantargebang Bingung, Sekolah Ditutup Pagar Seng

Dia mengaku selama proses belajar di SD Negeri 206 Kota Jambi dirinya dan teman-temannya mendapatkan perundungan.

"Tidak nyaman sering di-bully, kadang diejek dikatain sering menumpang. Kami sudah enam bulan menumpang," sebut Zahra yang sekarang duduk di kelas V.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com