Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Jemaah Haji Tak Selundupkan Air Zamzam ke Pesawat, Kemenag: Sudah Dijatah 5 liter

Kompas.com - 10/06/2024, 14:34 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setiap jemaah haji di Indonesia telah mendapat jatah 5 liter air zamzam dari Tanah Suci Makkah. Kementerian Agama (Kemenag) telah mengirimkan jatah tersebut sebelum kepulangan jemaah di Indonesia.

Untuk itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Musta'in menegaskan agar para jemaah tidak nekat menyelundupkan air zamzam di kabin pesawat maupun bagasi. Pasalnya, hal itu juga dinilai membahayakan penerbangan.

Baca juga: 16.349 Galon Air Zamzam Tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar

 

"Satu jamaah mendapatkan 5 liter. Itu harapannya jemaah tidak membawa lagi. Karena itu akan membahayakan penerbangan kalau jamaah membawa dari sana," kata Mustain melalui sambungan telepon, Senin (10/6/2024).

Mustain meminta jemaah untuk tidak khawatir kekurangan zamzam karena setiap individu dipastikan menerima jatah yang telah diterbangkan dari Saudi.

"Jadi sudah kita sediakan, kita bawakan dalam kemasan yang aman masing-masing jemaah. Bahkan sebentar lagi akan kita distribusikan," ungkapnya.

Kemudian dia juga mengimbau agar jemaah tidak membawa barang bawaan atau oleh-oleh melebihi batas bagasi yang ditentukan maskapai. Bila kapasitas lebih, maka dia menyarankan agar jemaah mengirimnya lewat kargo untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.

Untuk diketahui, jemaah memperoleh jatah koper atau tas kabin 7 kilogram dan bagasi 32 kilogram setiap jemaah.

"Sekarang ada kemudahan dari PT Pos yang menyediakan kargo yang beroperasional lebih luas yang bisa langsung dikirim ke rumah," bebernya.

Lebih lanjut, distribusi zamzam akan dilakukan Kemenag sebelum kepulangan jemaah ke Indonesia. Nantinya air zamzam akan diambil oleh keluarga jemaah di embarkasi.

"Jadi jamaah belum pulang, zamzamnya sudah datang, sudah mulai kita angkut dari Makkah berangsur-angsur. Nanti segera kita umumkan, untuk keluarga bisa mengangkut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com