Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit, Perwira Polisi Pelanggar Syariat Islam di Aceh Batal Dicambuk

Kompas.com - 07/06/2024, 19:47 WIB
Raja Umar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

ACEH BESAR, KOMPAS.com- Eksekusi cambuk seorang perwira polisi berinisial Ak pelanggar syariat Islam di Aceh batal berlangsung.

Ak dijatuhkan hukuman cambuk oleh Mahkamah Syariah Janthoe, Aceh Besar, karena melakukan khalwat atau perbuatan mesum. 

Dia dan seorang teman perempuannya dihukum 10 kali cambuk. 

“Tadi menjelang eksekusi kita baru menerima surat bahwa terhukum tidak bisa hadir karena sakit,” kata Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Aceh Besar Rifai Affandi di Aceh Besar, Jumat (7/6/2024).

 

Baca juga: Kejari Aceh Besar Eksekusi Cambuk 3 Pelanggar Syariat Islam

Rifai membantah batalnya eksekusi cambuk Ak karena ada intervensi dari pihak-pihak tertentu. 

Disebut ada keterangan resmi dari dokter soal kesehatan polisi itu.

“Terhadap dua pelanggar tersebut akan kita agendakan ulang jadwal eksekusi cambuk. Kita akan kirimkan surat panggilan, kalau yang bersangkutan mangkir setalah kita layangkan panggilan tiga kali maka akan bisa dijemput paksa,” katanya.

“Kedua terhukum Irwan dan Aida tidak ditahan, sesuai dengan peritah putusan hakim, karena kalau perintah putusan tidak menyebutkan ditahan maka terpidana bisa di luar tahanan,” sebutnya.

Baca juga: 3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Pada hari ini, eksekusi cambuk berlangsung di halaman Masjid Agung Al Munawarah Kota Janthoe, Kabupaten Aceh Besar, selepas berlangsungnya shalat Jumat. 

Ada tiga orang yang mendapat hukuman cambuk. Dua di antaranya merupakan pelaku khalwat dan satu lainnya pelaku khamar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com