Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Saat Rusuh Piala Bupati Semarang, Dua Wasit Masih Dirawat

Kompas.com - 04/06/2024, 20:19 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua wasit yang terluka saat rusuh pertandingan Putra Bakti FC Patemon Kabupaten Semarang Vs Ar Raffi FC Ampel Boyolali di Piala Bupati Kabupaten Semarang 2024, masih dirawat di rumah sakit.

Sekretaris Umum Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng), Purwidyastanto mengatakan, wasit utama dan wasit cadangan masih dalam perawatan medis.

Baca juga: Kerusuhan Tarkam Piala Bupati Semarang, Polisi Bakal Panggil Pemain yang Terlibat

"Sebenarnya hari ini yang kita undang adalah wasit satu dan wasit dua. Kebetulan wasit dan wasit cadangan sedang dalam perawatan medis," jelas Purwidyastanto saat ditemui di Kantor Asprov PSSI Jateng, Selasa (4/6/2024).

Selain itu, Komite Wasit PSSI Semarang juga turut diundang sebagai lembaga yang menugaskan dua wasit tersebut untuk memimpin pertandingan.

"Namun, perangkat pertandingan itu dan komite wasit di waktu bersamaan hingga siang ini sedang melakukan pemeriksaan di Polres Semarang," ujar dia.

Untuk penyelenggara dan panitia pelaksana sudah dimintai keterangannya terkait kericuhan turnamen sepakbola yang bertajuk Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 itu.

"Mungkin kita akan jadwalkan ulang (komite wasit, wasit satu dan wasit cadangan)," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi mengatakan, akan memanggil seluruh pihak terlibat baik pemain hingga panitia pertandingan.

"Kami akan panggil panitia turnamen, pemain yang terlibat dan perangkat pertandingan," jelas Yoyok Sukawi kepada kompas.com melalui pesan WhatsApp.

Sanksi tegas akan diberikan PSSI kepada semua pelaku yang terbukti anarkis dan melakukan tindakan kekerasan dalam pertandingan tersebut.

"Akan hukum semua pelaku yang terbukti anarkis serta terbukti melakukan tindakan mencederai fair play baik perangkat maupun klub maupun pemainnya," ungkap dia.

Pihaknya akan melakukan investigasi dan mengusut kasus kerusuhan pada laga tersebut.

"Kita Asprov akan perintahkan Komdis Asprov untuk investigasi turnamen tersebut,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com