Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Kompas.com - 03/06/2024, 21:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan aktivitas sejumlah tempat hiburan malam di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Untuk itu, warga meminta pemkab meninjau ulang perizinan tempat hiburan malam, khususnya terkait peredaran minuman keras (miras).

Hal itu disampaikan Pendiri Yayasan Tribhata Banyumas, Nanang Sugiri bersama sejumlah elemen masyarakat saat audiensi dengan Pj Sekda Banyumas Agus Nur Hadie, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

"Ketika peredaran miras tidak bisa dikendalikan, maka dampaknya akan sangat tidak baik untuk generasi muda," kata Nanang, usai audiensi di kompleks kantor bupati.

Ia juga menyoroti strategi yang dilakukan salah satu tempat hiburan malam untuk menggaet pelanggan dari kalangan mahasiswa dengan memberikan promo khusus.

Bahkan, promo khusus untuk mahasiswa tersebut diberi nama dengan istilah-istilah berbau pendidikan.

"Keluhan juga datang dari sejumlah kampus. Ada yang memberikan promo khusus kepada mahasiswa, seakan memberikan sarana kepada mahasiswa. Dan juga penggunaan istilah dunia pendidikan, misal SKS, untuk menarik pengunjung," ujar Nanang.

Selain itu, menurut Nanang, aktivitas di tempat hiburan malam juga berpotensi memicu tindak kriminal.

Salah satu contohnya, peristiwa penembakan terhadap juru parkir tempat hiburan malam, baru-baru ini.

Baca juga: Geram, Warga Amankan 3 Remaja Bersenjata Tajam Saat Akan Tawuran di Sumbang Banyumas

Pj Sekda Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan, akan segera membahas keluhan tersebut dengan dinas terkait.

"Aspirasi ini merupakan bentuk kepedulian dan pengawasan dari masyarakat. Semua masukan dari masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan serius bagi pemerintah dalam mengambil langkah selanjutnya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com