Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kali Naik Harga Sebulan, Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Lampung

Kompas.com - 03/06/2024, 14:55 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com-Harga jual sebungkus rokok di Lampung mengalami kenaikan sebanyak empat kali dalam waktu sebulan pada Mei 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung bahkan menyebut kelompok tembakau bersama makanan dan minuman sebagai penyumbang inflasi terbesar dalam hitungan tahun ke tahun (year on year).

Salah seorang warga bernama Gilang (26) mengakui ada kenaikan harga rokok pada Mei 2024 kemarin. Menurutnya, kenaikan harga mulai terjadi pasca lebaran.

"Iya, naik. Kalau sampai sekarang sudah empat kali naik," kata Gilang menyebut merek rokok yang biasa dibelinya, saat ditemui, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Lonjakan Inflasi dan Siasat Masyarakat Penuhi Pangan Bergizi untuk Anak

Rokok dengan bungkus berwarna cokelat isi 16 batang itu kini dijual seharga Rp 35.000 per bungkus.

Sedangkan pada lebaran kemarin, dia masih membeli seharga Rp 30.000 per bungkus.

Gilang mengatakan, semula dia menganggap kenaikan harga merek rokok langganannya itu adalah kewajaran, karena merek tersebut adalah rokok favorit.

Tetapi, saat dia membeli rokok merek lain yang bahkan tidak terkenal, harganya juga naik.

"Banyak rokok merek baru, itu juga naik (harganya)," katanya.

Warga lain bernama Seno (37) mengatakan, kenaikan harga rokok ini sudah dia ketahui dari pemilik warung langganannya.

"Sudah (tahu), Bang. Katanya emang bakal naik harganya," kata Seno.

Baca juga: Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Menurut Seno, kenaikan harga memang tidak terjadi sekaligus. Melainkan dalam kisaran Rp 1.000 - Rp 1.500 setiap kali naik.

"Karena naik, saya sempat ganti merek. Tapi rokok itu ternyata laku karena harganya murah. Terus pas mau beli harganya juga naik," kata dia.

 

Sementara itu, meski tidak menyebut secara detail bahwa kenaikan harga rokok, BPS Lampung merilis terjadi inflasi secara tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 3,09 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,43 pada Mei 2024.

Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis mengatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan kelompok pengeluaran.

"Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi terbesar sebanyak 7,22 persen," kata dia.

Baca juga: Bey Machmudin Lantik Sekda Jabar Baru, Singgung soal Sampah sampai Inflasi

Lalu kelompok pakaian dan alas kaki 3,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga 0,66 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,66 persen;

Inflasi juga terjadi pada kelompok transportasi 0,40 persen; kelompok pendidikan 2,72 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,97 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,54 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com