Sosok Tri Adinata, Guru Musik di Medan yang Menangis Haru Saat Disambangi Alan Walker

KOMPAS.com - Tri Adinata, seorang guru musik di SMA Al-Azhar Medan menangis haru saat diberikan kejutan oleh Alan Walker di sekolahnya.

Pria yang akrab dipanggil Sir Nata oleh siswanya ini tidak menyangka Alan Walker rela terbang 28 jam dari Amerika untuk bertemu dengannya.

"Saya sangat terharu sekali, Alan terbang 28 jam dari Amerika untuk tiba di sini hanya untuk bertemu dengan saya. Saya sangat senang, saya enggak pernah menyangka ini bisa terjadi. Terima kasih banyak,” kata Tri memeluk Alan sembari menangis haru dikutip dalam Instagram-nya pada, Kamis (30/5/2024).

Kedatangan Alan Walker ke SMA Al-Azhar Medan untuk mengajak Tri Adinata dan empat muridnya tampil bersama di konser pertunjukan bertajuk Walkerworld di Jakarta pada 8 Juni 2024.

Lantas siapa Tri Adinata sebenarnya?

Nama Sir Nata mulai dikenal sejak pandemi Covid-19, saatvideo ia dan murid-muridnya menyanyikan lagu Rossa berjudul Takkan Berpaling Dari-Mu viral di media sosial.

Baca juga: Cerita Tri Adinata, Guru yang Viral karena Musik, Sempat Dicemooh Saat Memilih Jurusan Kuliah

Video yang memperlihatkan Nata dan para siswa bernyanyi sambil memetik gitark dengan penuh semangat dan energik.

Video itu pun sempat diposting ulang oleh penyanyi aslinya Rossa.

Nata juga sering menyanyikan lagu band dunia sekelas Kodaline dan Westlife.

Dia mengajarkan musik kepada siswanya dengan semangat, bernyanyi dan bersenang-senang bersama.

Di balik sosok Nata yang energik, ternyata ia juga pernah melewati perjuangan cukup keras.

Dia sempat dicemooh gara-gara memilih jurusan Seni Musik saat masuk kuliah.

"Saya kuatkan tekad. Ini passion saya. Jiwa saya di musik," katanya.

Dia kemudian berkuliah di Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Medan. Sambil mengerjakan skripsi hingga menunggu kelulusan, dia ketiban rezeki mengajar di sekolah itu.

Baca juga: Tangis Haru Kepala Sekolah, Alan Walker Datangi Al Azhar Medan

Sejak saat itu, pola belajar seni musik di sekolah berubah total. Dia bahkan mengajar di sekolah itu sampai menggapai gelar magister (S2).

"Itu jam pembelajaran ada tiga jam. Satu jam teori sesuai kurikulum, dua jam untuk praktik," jelasnya.