Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sebut Ada 3 Wilayah di Papua Terlambat Salurkan Dana Hibah Pilkada

Kompas.com - 30/05/2024, 09:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap ada tiga daerah di wilayah Papua dan Papua Barat yang terlambat menyalurkan dana hibah Pilkada ke KPU dan Bawaslu.

Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Pegunungan Arfak dan Manokwari di Provinisi Papua Barat. Kemudian Kabupaten Yalimo di Papua Pegunungan.

Baca juga: Zulkieflimansyah Tanggapi Kandasnya Duet Jilid II dengan Rohmi dalam Pilkada NTB

"Saat ini penyaluran dana hibah Pilkada di ketiga daerah itu terus dipantau mengingat tahapannya sudah dimulai," kata Tito Karnavian di Jayapura setelah menghadiri rapat koordinasi persiapan Pilkada, Rabu (29/5/2024), seperti dikutip dari Antara.

Tito mengungkap akan mengawasi proses penyaluran dana sesuai ketentuan.

Baca juga: Respons Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri soal Maju Pilkada NTB bersama Jubir Kemenlu

Sebab sebagian besar kabupaten dan kota sudah mulai menyalurkan dana.

Menurut Mendagri, dropping dari pusat disebut menjadi alasan terhambatnya proses penyaluran dana hibah Pilkada tiga kabupaten tersebut.

"Kami akan terus memantau dan menorong Pemda di tiga kabupaten itu segera menyalurkan dana sesuai ketentuan agar tidak mengganggu tahapan Pilkada," kata dia.

Tito pun mengapresiasi Pemerintah Provinisi Papua yang sudah menutaskan penyaluran anggaran hibah untuk Pilkada, baik kepala KPU, Bawaslu, dan TNI/Polri.

Dari total anggaran Pilkada sebesar Rp 165 miliar untuk Provinsi Papua telah terealisasi Rp 156 miliar untuk KPU dan Bawaslu Rp 51,87 miliar serta Polri Rp 30 miliar, TNI Rp 19,98 miliar.

Selain Pemprov Papua, Pemkab Sarmi juga telah menuntaskan penyaluran anggaran.

Tito mengungkap, pemerintah daerah yang sudah merealisasikan anggaran untuk KPU ada 32 daerah dan realisasi anggaran untuk Bawaslu 29 daerah.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com