Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sebut Ayah Pegi Ganti Nama Anaknya Jadi Robi untuk Bohongi Istri Baru

Kompas.com - 28/05/2024, 21:09 WIB
Rachmawati

Editor

"Pegi itu kakak," kata Robi Setiawan, Senin (27/5/2024) dilansir dari TribunnewsBogor.com

Ia juga mengatakan bahwa kakaknya, Pegi memakai namanya, Robi sebagai nama gaul.

Saat ditangkap di Bandung beberapa waktu lalu, Pegi Setiawan baru pulang bekerja sebagai kuli bangunan.

Baca juga: Menyoal Dihapusnya 2 Nama DPO Usai Penangkapan Pegi Setiawan Terduga Pelaku Kasus Pembunuhan Vina

Di tempat kerjanya, Pegi lebih dikenal dengan nama Robi.

Sebagai adik, ia pun ikut membuka suara terkait sang kakak yang ditetapkan sebagai aktor utama pembunuhan terhadap Vina dan Eky pada tahun 2016.

Ia membantah bahwa sang kakak terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eky.

"Saya kaget, pelakunya bukan (kakak saya)," uja dia,

Menurut Robi, Pegi Setiawan tidur bersama dirinya di bedeng saat peristiwa itu terjadi.

"Karena Pegi ada di sana (Bandung)," pungkasnya.

Sedangkan Ibunda Pegi, Kartini juga membenarkan kalau Robi adalah anaknya yang kedua. Namun Kartini mengatakan kalau anaknya itu biasa dipanggil Cung, bukan Robi.

"Saya panggil Cung atau Nang," jelas Kartini.

Baca juga: Linda, Teman Vina yang Diperiksa Polisi, Mengeklaim Tak Kenal Pegi

Bantah ganti identitas

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan mengatakan, setelah tragedi pembunuhan Vina dan Eky, Pegi Setiawan tinggal bersama ayahnya.

Pegi tinggal di kontrakan kawasan Ketapang, Kabupaten Bandung dan tinggal bersama ayah serta ibu tirinya.

"Namun PS (Pegi Setiawan) tidak mengenalkan diri sebagai anak kandung dari ayahnya," kata Surawan.

Oleh sang ayah, Rudi Setiawan, Pegi dikenalkan ke lingkungan sekitar sebagai keponakannya. Hal itu juga diakui oleh pemilik kontrakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com