Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembatalan Kenaikan UKT, BEM Unnes: Kawal Terus Jangan sampai Naik

Kompas.com - 28/05/2024, 15:24 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah (Jateng) buka suara soal pembatalan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2024. 

Ketua BEM Unnes, Baharudin Adi Sajiwo mengatakan, keputusan tersebut menjadi angin segar bagi para mahasiswa, khususnya di lingkungan Unnes. 

"Karena diskursus, aksi dan audiensi dan semua upaya yang dilakukan untuk membatalkan itu sudah dan masih kita lakukan," jelas Baharudin kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2024). 

Baca juga: Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, BEM Unsoed: Bagaimana dengan IPI?

Meski demikian, BEM Unnes akan terus mengawal keputusan tersebut agar tidak ada kenaikan lagi di tahun ajaran selanjutnya. 

"Dan tetap, BEM Unnes ini akan terus kawal jangan sampai naik," katanya lagi.

Menurutnya, biaya kuliah seharusnya mengalami penurunan setiap tahunnya.

Bahkan, lanjutnya, berdasarkan Undang-Undang, seharusnya biaya pendidikan bisa diakses secara gratis. 

"Sampai pada titik negeri mampu membiayai biaya pendidikan bagi masyarakat Indonesia akhirnya jadi gratis. Gratis sesuai amanat Undang-Undang," imbuhnya. 

Baca juga: Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi


Baca juga: UGM, Prof Gesang, dan Pengembangan Pesawat Tanpa Awak...

Tidak memberlakukan kenaikan UKT

Terpisah, Rektor Unnes, S Martono memutuskan untuk tidak memberlakukan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan luran Pengembangan Institusi (IPI) di periode 2024. 

Keputusan tersebut untuk menanggapi pernyataan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) soal UKT. 

"Tidak memberlakukan kenaikan UKT dan luran Pengembangan Institusi (IPI)," jelas Martono dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Mengenang dr Mueen, Alumni UGM dan UNS yang Jadi Korban Serangan Israel di Gaza

Dia menjelaskan, sebagai perguruan tinggi negeri yang taat azas, Unnes berkomitmen mewujudkan pendidikan berkualitas dan terjangkau untuk mahasiswa. 

"Ini sebagai ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkap dia.

Pengumuman soal biaya UKT dan IPI akan segera diumumkan melalui media resmi Unnes dalam waktu dekat.

"Aturan teknis sebagai konsekuensi dari hal tersebut akan segera diumumkan melalui media resmi Unnes," terangnya.

Baca juga: Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Keputusan Mendikbudristek

Diberitakan sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan keputusan pembatalan kenaikan UKT.

Nadiem mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap permohonan sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) untuk menaikkan uang kuliah tunggal (UKT), setelah membatalkan kenaikan pada tahun ini.

Nadiem menegaskan, tidak ada satu pun mahasiswa pada PTN yang akan terdampak dengan kenaikan UKT.

"Kami akan me-reevaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN," ujarnya usai dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

"Dan kami akan mengevaluasi satu per satu permintaan atau permohonan perguruan tinggi untuk peningkatan UKT, tapi itu pun untuk tahun berikutnya," lanjut dia.

Baca juga: Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com