Potensi dari wisata alam hingga industri kuliner kini menjadi faktor pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Jawa Barat.
Cycling de Jabar menjadi kegiatan untuk memanggungkan potensi Jawa Barat melalui aktivitas bersepeda.
Berdasarkan aturan Cycling de Jabar, cut of time (cot) peserta adalah 11 jam.
Adapun pada pukul 05.00 WIB peserta dilepas menuju waduk darma, sebagai titik perlombaan sesungguhnya.
Peserta akan menempuh jarak Cirebon hingga Grand Pangandaran, dengan total jarak tempuh sepanjang 213 kilometer dan total 202 peserta yang mengobarkan semangat menjadi jawara.
Cycling de Jabar bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk menjamin keselamatan peserta.
Tidak lupa sepanjang rute perlombaan dilengkapi dengan 5 titik water station dan 1 titik feeding zone untuk menjaga stamina dan hidrasi peserta. Adapun kategori perlombaan yang dapat diikuti oleh peserta adalah sprint, qom, dan kom.
Peserta dapat berkompetisi dalam kategori sprint di kilometer 61.5 hingga 62.5 serta kategori king of mountain (kom), queen of mountain (qom) di kilometer 72.7 hingga 76.9.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengapresiasi langkah pemerintah provinsi yang menjadikan Kota Cirebon sebagai titik start Cycling de Jabar 2024.
Baca juga: Cycling de Jabar 2024 Hadirkan Rute Baru, Lebih Indah dan Menantang
Hal ini mendapatkan antusiasme peserta yang meningkat dari tahun sebelumnya mencapai 24 persen.
“Acara Cycling de Jabar yang ketiga ini pesertanya antusias, karena strategi yang baik dari Pak PJ Gubernur, yang menjadikan Cirebon sebagai pusat. Pesertanya naik 24 persen, dari sebelumnya, ini kemajuan yang berarti, semoga ke depan lebih banyak lagi pesepeda yang ikut,” kata Sutta, saat ditemui usai flag off.