Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Kompas.com - 24/05/2024, 19:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat (Jabar) masih jadi sorotan publik.

Selama delapan tahun, ada 3 orang yang masuk daftar pencarian orang dan salah satunya, Pegi Setiawan baru ditangkap di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (21/5/2024)

Di balik kasus pembunuhan Vina dan Eky menyimpan kisah pilu lainnya.

Ternyata pengacara keluarga Vina, Putri Maya Rumanti memiliki kasus yang sama dengan kliennya. Suami Putri Maya Rumanti meninggal dibunuh enam tahun lalu dan hingga kini ada tujuh pelakunya belum ditangkap.

Baca juga: Ungkap Alasan Bantu Keluarga Vina, Pengacara: Saya Juga Korban yang Sama

Kisah itu terungkap saat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerinra, Dedi Mulyadi (KDM) bertemu dengan pengacara keluarga Vina, Putri Maya Rumanti di Jakarta.

Kepada Dedi, Putri bercerita bahwa suaminya, Reki Nelson meninggal pada tahun 2018 dengan sejumlah luka di tubuhnya akibat benda tajam dan tumpul.

Menurut Putri kasus tersebut berawal saat ia mendapat kabar jika kedai minuman thai tea milik mereka yang ada di Perumahan Citra Garden, Bandar Lampung dimasuki pencuri.

Kala itu Reki yang sedang istirahat langsung bergegas ke kedai, sementara Putri menunggu di rumah.

Karena kondisi ramai dan belum terlalu malam, Riki ditemani anaknya langsung ke kedai tanpa ditemani security. Saat di lokasi, Reki melihat gerombolan anak muda melarikan diri.

Baca juga: Pegi Perong Dikenal Tetangga Bernama Robi, Sempat Sewa Kamar Kos di Bandung

“Ternyata di dalam ada yang sembunyi satu orang dan ditangkap. Almarhum (Reki) menginterogasi satu orang itu, sementara anak saya pergi memanggil security,” ujar Putri.

Tak berselang lama, sang anak kembali bersama security dan menemukan Reki dalam kondisi tergeletak dengan sejumlah luka di tubuhnya.

Dari tahun 2018, baru ada tiga orang yang ditangkap dan menjalani hukuman. Kini ia berusaha mengungkap dan mendorong agar pelaku lainnya segera ditangkap.

“Yang masih belum tertangkap sekitar 6-7 orang,” ujarnya.

Kasus tewasnya sang suami menjadi salah satu motivasi Putri untuk membantu keluarga Vina secara suka rela.

“Mengapa saya termotivasi mengungkap kasus vina, karena saya juga korban yang sama. Jadi saya tahu sekali bagaimana rasanya keluarga menanti keadilan,” katanya.

Baca juga: Kasus Vina Cirebon, Polisi Sempat Datangi Rumah Pegi Tahun 2016 dan Bawa 2 Sepeda Motor

Dedi Mulyadi pun berharap jajaran kepolisian bisa mengungkap kasus tewasnya suami Putri berbarengan dengan kasus pembunuhan yang menimpa Vina.

“Semoga kepolisian bisa segera mengungkap kasus Vina dan juga kasus pengacaranya (suami Putri). Sekarang masyarakat bukan hanya menanti DPO pembunuh Vina tapi seluruh pembunuh suami pengacara Vina juga,” kata Dedi Mulyadi

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pilu Pengacara Kasus Vina Cirebon, Suaminya Dibunuh 6 Tahun Silam, 7 Pelaku Belum Tertangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com