Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Kompas.com - 21/05/2024, 20:04 WIB
Slamet Priyatin,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Angka stunting di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada 2023 naik 4,9 persen dibandingkan pada 2022 menurut hasil survei status gizi Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal, Albertus Hendri saat acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 1 Kabupaten Kendal Tahun 2024 di Gedung Abdi Praja Kendal, Selasa (21/5/2024). 

Berdasarkan survei status gizi Indonesia 2022 di Kabupaten Kendal, prevelensi kasus stunting sebesar 17,5 persen, sedangkan menurut survei 2024 sebesar 22,4 persen.

Baca juga: Apa Penyebab Stunting pada Anak-anak?

Angka tersebut imbuhnya, berbeda dengan hasil data penimbangan langsung di tingkat posyandu di Kabupaten Kendal 2023, yang diprakarsai Dinas Kesehatan Kendal.

“Hasil penimbangan anak berusia di bawah dua tahun, tercatat angka stunting di Kabupaten Kendal hanya 10 persen,” kata Hendri.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi gronis, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai, dikutip Kompas.id (9/2/2024).

Gangguan ini terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), sejak pembentukan janin hingga anak berumur 23 bulan.

Baca juga: Cegah Stunting dengan Konsumsi Telur...


Baca juga: Apa Penyebab Stunting pada Anak-anak?

Berhasil tidaknya penanganan kasus stunting

Hendri mengatakan, berdasarkan hasil audit kasus stunting di Kabupaten Kendal 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kendal telah mentukan lokasi kasus (lokus) audit kasus stunting di 10 desa di 6 kecamatan.

Penentuan tersebut dilakukan karena pihak desa tidak bisa menangani sendiri, sehingga harus melibatkan TPPS Kabupaten.

"Lokus tersebut menjadi perhatian khusus dalam penanganan kasus stunting,” tambah Hendri.

Baca juga: Benarkah Orang Pendek Sudah Pasti Stunting?

Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mengatakan, penanganan stunting bisa berhasil, jika semua pihak, baik puskesmas, kecamatan, desa dan petugas posyandu benar-benar bekerja keras dalam menjalankan tugasnya.

Program-program penanganan stunting yang telah dibuat harus dilaksanakan dengan baik. 

Basuki, yang juga menjabat Ketua TPPS Kabupaten Kendal meminta kepada seluruh camat agar rutin turun ke desa-desa untuk mengecek kondisi secara langsung.

Demikian pula kepada kepala desa agar lebih sering mengecek ke wilayah RT atau Posyandu. Sebab masih banyak warga yang belum mengerti tentang stunting.

“Camat dan kepala desa harus aktif turun langsung ke warga," kata Basuki.

Baca juga: Awas Stunting! Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengukurnya pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com