Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Kompas.com - 18/05/2024, 17:56 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Calon pengantin pria berinisial JN (33) ditemukan tewas gantung diri tepat di hari pernikahannya, Jumat (17/5/2024).

JN ditemukan oleh keluarganya di sebuah pohon di Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Tragis, padahal JN sudah meminang kekasihnya dua bulan lalu setelah ia pulang dari merantau.

Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman Hamu mengungkap, JN baru pulang merantau dua bulan yang lalu.

Dengan niat hati, ingin meminang sang kekasih hati yang telah dipacarinya.

"Pacarnya sendiri yang dinikahi. JN pulang untuk menikah," kata La Ode Surahman.

Saat kembali ke kampung halamannya, JN berniat untuk memantapkan diri dan melamar pacarnya tersebut.

Acara pun digelar pada bulan Mei 2024, namun JN pun tetiba hilang jelang satu hari pernikahannya, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Keluarga berusaha mencari keberadaan JN yang pergi tanpa pamit pada Kamis sore, sekitar pukul 17.30 WITA.

Keluarga pun menelusuri jejak keberadaan JN dan berhasil menemukan korban dalam kondisi tergantung di sebuah pohon mangga pada Jumat pagi.

Di lokasi kejadian, ditemukan helm, ponsel, dan motor korban yang tergeletak di tengah jalan.

Tenda biru yang harusnya menjadi hari pernikahannya, menjadi duka bagi keluarga korban.

Menurut Kompol La Ode, pihak keluarga ikhlas dengan musibah tersebut dan menandatangani surat tidak otopsi jasad JN.

Meski demikian, Polres Wakatobi tetap melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti kematian pengantin pria tersebut.

"Keluarga ikhlas, hanya saja polisi akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian JN," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com