Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak Pedagang di Candi Borobudur Dibongkar, Ini Lokasi Barunya

Kompas.com - 14/05/2024, 12:22 WIB
Egadia Birru,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Lapak pedagang di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur sudah dibongkar.

Manajemen menyiapkan lokasi sementara sebelum menetap di Kampung Seni Kujon.

Baca juga: Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Salah seorang pedagang, Sujadi (70) mengatakan, pembongkaran lapak sudah dilakukan sejak Senin (13/5/2024).

Para pedagang direlokasi ke lapak semi permanen di area eks kandang gajah.

Berdasarkan keterangan manajemen, lanjutnya, pedagang bisa beraktivitas kembali pada Jumat (17/5/2024).

"Pedagang di area kandang, katanya, tiga sampai empat bulan. Setelah itu ke (Kampung Seni) Kujon," ujar penjual busana batik itu, Selasa (14/5/2024).

Imbas relokasi pedagang tersebut, Sujadi meliburkan niaganya sejak Senin sampai Kamis mendatang.

Saman (68), pedagang cendera mata menilai, lapak yang disediakan manajemen dekat dengan jalur pengunjung Candi Borobudur keluar.

"Lapak ini memanjang dari kandang gajah sampai belakang museum (Karmawibhangga)," ucapnya.

Baca juga: Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Juru Bicara PT Taman Wisata Candi (PT TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Ryan Eka Permana Sakti mengatakan, pengosongan zona II dijadwalkan sejak Senin sampai Rabu (15/5/2024).

"Dalam proses ini kami telah proaktif membangun komunikasi kolaboratif dan multipihak," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Zona II kompleks Candi Borobudur akan dijadikan cultural park, area terbuka tanpa ada bangunan berdiri di dalamnya.

Mulai 1 Mei lalu, tempat parkir kendaraan juga ditutup imbas dimulainya pembangunan proyek negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com