Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Kompas.com - 12/05/2024, 13:58 WIB
Perdana Putra,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Banjir melanda Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024).

Diduga banjir di Kota Padang Panjang terjadi akibat tingginya intensitas hujan.

Dilaporkan 2 warga hilang, diduga terseret air di Kecamatan Padang Panjang Barat.

"Benar. Banjir juga melanda Padang Panjang. Ada dua warga yang dilaporkan hilang," kata Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab saat ihubungi Kompas.com, Minggu (12/5/2024).

Baca juga: Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Ilham menyebutkan, awalnya dilaporkan ada 3 warga yang hilang, namun satu orang berhasil ditemukan terseret arus dan dibawa ke rumah sakit.

Menurut Ilham, banjir di Padang Panjang menyebabkan akses jalan Padang Panjang-Tanah Datar di Lubuk Mata Kucing sempat terputus.

"Dilaporkan juga dua warung milik warga di daerah itu terseret arus air," kata Ilham.

Baca juga: Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi


Baca juga: Update Banjir Demak: 4 Kecamatan Masih Terdampak, 1.491 Orang Mengungsi

Belasan rumah terendam banjir

Sementara, di Kelurahan Silaiang Bawah dilaporkan dua rumah warga hanyut dibawa air.

"Selain itu dilaporkan juga ada belasan rumah yang terendam banjir," kata Ilham.

Saat ini, pihaknya sedang mencari dua warga yang dilaporkan hilang terseret banjir tersebut.

"Tim gabungan sedang di lapangan mencari korban yang hilang," jelas Ilham.

Baca juga: Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com