Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Kompas.com - 11/05/2024, 06:57 WIB
Rosyid A Azhar ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Bangkai seekor mamalia laut paus sperma kerdil (Kogia sima) ditemukan terdampar di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.

“Saat ditemukan beberapa waktu lalu paus tersebut sudah dalam kondisi mati, dan telah mengalami pembusukan tingkat lanjut yang ditandai dengan kulit mengelupas, serta bagian tubuh, perut dan kepala yang mulai hancur."

"Ditemukan juga luka di kepala bagian atas yang mengindikasikan penyebabnya yakni luka tombak,” kata Permana Yudiarso.

Permana Yudiarso adalah Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang memberikan siaran pers, Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: Mamalia Laut Tidur dengan Mematikan Separuh Otak, Mengapa Demikian?

Permana menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran morfometrik, paus berjenis kelamin betina ini berukuran panjang 2,2 meter dan lingkar dada 1,5 meter.

Setelah pengukuran morfometrik dilakukan, tim respons cepat BPSPL melanjutkan ke tahap penanganan, dengan mempertimbangkan kondisi bangkai dan lokasi galian dari air pasang tertinggi.

Bangkai itu lalu dikubur pada kedalaman galian dua meter. “Tak hanya menguburkan bangkai paus, tim juga berdiskusi dan sosialisasi dengan warga setempat tentang perlindungan mamalia laut."

"Juga, soal langkah pertama yang harus dilakukan saat menemukan mamalia laut terdampar, antara lain penilaian situasi, kondisi mamalia laut, kondisi lokasi, cuaca, ketersediaan sumber daya manusia, serta ketersediaan logistik."

"Hal ini diperlukan untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” ujar Permana.

Permana menjelaskan, paus sperma kerdil merupakan salah satu mamalia laut yang dilindungi penuh oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Baca juga: Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar, BPSPL Tunggu Hasil Nekropsi Paus Sperma

Juga ada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut.

“Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian biota dan keberlanjutan populasinya untuk kesejahteraan bangsa dan generasi yang akan datang."

"Khususnya mamalia laut sebagai salah satu biota laut yang terancam punah dan telah dilindungi penuh baik secara nasional maupun internasional,” tutur Permana. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com