Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Kompas.com - 23/04/2024, 09:36 WIB
Masriadi ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Kekurangan bukan kendala. Itulah tekad Rasyidin (49), petani Desa Alue Keurinyai, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Pria ini menanam melon golden atau dikenal melon kuning di area sawah tadah hujan di pedalaman Kabupaten Aceh Utara. Jangankan air irigasi, saluran pun tak ada di desa itu.

Namun, Rasyidin tak kehabisan akal. Pria ini menggali parit dan membuat sumur bor sebagai sumber air. Saat petani lainnya menanam padi di area sawah itu, Rasyidin memilih melon.

Baca juga: Lima Petani di Sampang Tersambar Petir, Satu Orang Tewas

Alasannya, melon lebih menjanjikan. Apalagi sawah di kawasan itu tadah hujan.

“Hanya berharap air hujan kalau turun ke sawah. Maka, saya beralih ke melon,” sebut Rasyidin, Senin (22/4/2024).

Dia pun menyewa sawah petani lainnya seluas 1.600 meter dengan harga Rp 5 juta untuk lima tahun.

“Lalu saya tanami melon. Hasilnya, alhamdulillah. Sekali panen bisa Rp 250 juta lebih,” katanya.

Baca juga: Hujan Deras di Magetan, Talut Ambles dan 2 Petani Tewas Tertimpa Pohon

Harga jual melon saat ini mulai dari Rp 5.000 per kilogram hingga Rp 10.000 per kilogram. Tergantung harga pasar.

“Kami diberi sumur bor bantuan dari Dinas Pertanian Aceh Utara. Inilah menjadi sumber air kami. Tinggal buat parit untuk mengalirkannya atau menyiramnya ke melon,” ucap dia.

Untuk beralih dari tumbuhan padi ke tumbuhan melon, cabai, dan lainnya, belum banyak warga yang berani mencoba.

Meski begitu, dia mengajak petani desa itu. Hingga kini ada 20 petani yang menanam tumbuhan melon.

Lantas, bagaimana dengan modal? Rasyidin mengatakan, modalnya kecil. Untuk ukuran tanah 400 meter, hanya butuh modal Rp 2 juta untuk bibit, pupuk, obat-obatan, dan perawatan lainnya.

“Dalam 400 meter itu bisa kita tanam 500 melon. Sejauh ini, berat melon kami dua hingga lima kilogram per buah,” tutur dia.

“Dalam setahun bisa empat kali panen. Sejak tanam hingga panen butuh waktu tiga bulan. Jadi, lebih menguntungkan melon dibanding padi dalam kondisi sawah tanah hujan,” ucapnya seraya mengatakan melon itu dijual ke Sumatera Utara hingga ke Batam. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com