Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyaris Perkosa Nenek, Pria 39 Tahun di Sumbawa Ditangkap Polisi

Kompas.com - 22/04/2024, 19:29 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MT (39) yang tinggal di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dibekuk polisi. Ia nyaris memperkosa seorang nenek.

Aksi ini terjadi setelah korban yang berusia 69 tahun itu berteriak. Terduga panik dan kabur.

Namun tak lama kemudian, terduga pelaku ditangkap anggota Polsek Lape setelah dilaporkan korban.

Kapolres Sumbawa AKBP Heru Muslimin dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, IPTU Regi Halili, Senin (22/4/2024), mengakui adanya kejadian tersebut dan saat ini dalam penanganan Polsek Lape.

Baca juga: Dukun Palsu di Mamuju Perkosa Nenek Berusia 60 Tahun

“Benar. Kasus dugaan tindak asusila itu terjadi Sabtu (20/4/2024) pukul 11.00 Wita,” kata Regi.

Ia menjelaskan kronologi awal peristiwa saat itu korban berinisial BD baru saja selesai mandi. Dari kamar mandi terdengar suara ketukan pintu belakang.

Korban yang hanya mengenakan handuk, bergegas membukakan pintu sekaligus keluar menjemur pakaian yang baru dicuci. Ketika pintu dibuka, terduga sudah ada di depan pintu.

Melihat korban hanya mengenakan handuk, terduga menjadi bernafsu lalu memaksa masuk dengan cara mendorong tubuh korban.

Terduga langsung meraba tubuh korban. Selanjutnya terduga memaksa korban memegang kemaluannya.

Ketika terduga hendak melakukan pemerkosaan, korban berteriak membuat terduga panik dan memilih kabur.

Baca juga: Kronologi Kakek 75 Tahun Diduga Perkosa Nenek Berusia Hampir Satu Abad di Bekasi

Korban lalu menceritakan kejadian itu kepada anak perempuannya yang baru pulang dari ladang. Kemudian mengadukan persoalan itu ke kepala dusun (kadus) dan diteruskan ke kepala desa (kades) setempat.

Untuk mengantisipasi adanya aksi massa, kades menjemput terduga untuk diamankan di rumah kadus.

“Karena massa berdatangan, terduga dievakuasi ke Polsek Lape dan hingga kini masih menjalani pemeriksaan,” jelas Regi.

Sementara itu informasi yang diserap di lapangan, keluarga korban meminta pemerintah desa mengusir terduga dan tidak lagi tinggal di desa tersebut.

Sebab terduga pernah terjerat permasalahan yang sama pada saat tinggal di Kota Malang, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com