Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Jatuhnya Pesawat Pilatus Ditemukan, Terlihat Puing-puing dan Asap yang Diduga Bikinan Pilot

Kompas.com - 09/03/2024, 21:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tim pencari, menemukan lokasi diduga jatuhnya pesawat Pilatus Smart Aviation, di kawasan hutan, pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E, Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 17.21 Wita.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Tarakan, Dede Hariana, melalui keterangan tertulisnya menyatakan, Tim Pencari telah menemukan keberadaan puing-puing pesawat di lokasi tersebut.

‘’Terdapat api seperti api unggun pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E. Diduga api tersebut dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda,’’ujarnya dalam siaran resmi Basarnas Tarakan.

Baca juga: Titik Terang Hilangnya Pesawat Smart Air, Tim SAR Deteksi Sinyal ELT 9 KM dari Bandara Binuang

Temuan tersebut, dilaporkan oleh regu pencari yang menggunakan pesawat jenis Pilatus yang juga merupakan salah satu maskapai milik Smart Air.

Untuk diketahui, Regu Pencari mengerahkan Heli Bell, Boeing 737 200 dan Heli Caracal, untuk melakukan pencarian Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK – SNE, yang hilang kontak sejak Jumat (8/3/2024) siang.

Dede menjelaskan, sebenarnya, pada pukul 12.46 wita, Regu Pencari mendengar suara pancaran sinyal ELT pada koordinat 3°42'53.61"N115°56'32.39"E. Namun, belum ditemukan tanda tanda dari PK-SNE.

Tim, kemudian melakukan evaluasi pencarian, dengan berfokus pada koordinat, 03°42'19.66"N 115°46'44.02"E. Koordinat 03°52'49.66"N. 115°50'34.65"E. Koordinat 03°49'38.41"N. 116°06'36.52"E. Dan koordinat 03°46'55.28"N 115°55'15.90"E.

Hasilnya, Tim kembali mendapatkan suara dari pancaran sinyal ELT pada koordinat yang diterima LUT Australia. Kendati demikian, ada sejumlah kendala yang menyulitkan pencarian.

‘’Pada koordinat yang diterima oleh LUT Australia, tidak mendapatkan visualisasi karena awan yang cukup tebal. Pengindraan menggunakan kamera yang terdapat di AI-7320 ataupun visual tidak dapat menangkap objek yang diduga PK-SNE karena vegetasi di wilayah sekitar sangat lebat,’’jelasnya.

Tim Pencari kembali menyisir koordinat yang telah ditentukan dan masih mendengar suara pancaran dari sinyal ELT pada koordinat 3°42'53.61"N115°56'32.39"E.

Selanjutnya, Tim mengirim pesawat PC 6 Porter Smart Aviation PK –SND dan akhirnya berhasil menemukan tanda keberadaan pesawat PK-SNE di areal hutan belantara.

Tim juga telah berusaha melakukan dorlog berupa survival kit dan makanan untuk korban PK-SNE menggunakan HA-5224.

Sayangnya, upaya tersebut kembali kandas karena kondisi kabut tebal dalam suasana hujan.

‘’Tim melaksanakan evaluasi dan debrifieng terkait operasi SAR PK-SNE pada hari kedua. Dan merencanakan evakuasi kepada survivor esok hari,’’jelas Dede.

Baca juga: Pesawat Smart Air Hilang Kontak, Sang Pilot Sudah Setahun Terbang di Kaltara

Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat jenis Pilatus, Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK – SNE, yang memuat Sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak Jumat (8/3/2024) siang.

Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 wita, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 wita.

Pesawat yang memuat 583 Kg Sembako untuk kebutuhan warga perbatasan RI – Malaysia tersebut, diawaki kapten penerbangan M.Yusuf (29) yang terdata sebagai warga Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan. Lalueorang lain, bernama Deni (27) asal Pangandaran, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Santri Klaten Terseret Arus Usai Rafting di Kali Elo Magelang, 1 di Antaranya Tewas Tenggelam

2 Santri Klaten Terseret Arus Usai Rafting di Kali Elo Magelang, 1 di Antaranya Tewas Tenggelam

Regional
Mengapa Aparat TNI/Polri Sempat Menduduki RSUD Paniai Papua Tengah?

Mengapa Aparat TNI/Polri Sempat Menduduki RSUD Paniai Papua Tengah?

Regional
Pecah Ban, Minibus Rombongan Pengantar Jemaah Haji Asal Demak Terguling di Tol Semarang-Solo

Pecah Ban, Minibus Rombongan Pengantar Jemaah Haji Asal Demak Terguling di Tol Semarang-Solo

Regional
Golkar Solo Usung Satu Kandidat Cawalkot 2024, Siapakah Dia?

Golkar Solo Usung Satu Kandidat Cawalkot 2024, Siapakah Dia?

Regional
Pilkada 2024, Bangka Belitung Rawan Isu Sara dan Pelanggaran ASN

Pilkada 2024, Bangka Belitung Rawan Isu Sara dan Pelanggaran ASN

Regional
3 WNI Gagal Selundupkan 2 WN China karena Diadang Tentara Australia

3 WNI Gagal Selundupkan 2 WN China karena Diadang Tentara Australia

Regional
Perundungan Siswi SD di Ambon, Kepsek Harap Tak Terulang Lagi Usai Didamaikan

Perundungan Siswi SD di Ambon, Kepsek Harap Tak Terulang Lagi Usai Didamaikan

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 345 Juta, Kades di Kapuas Hulu Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 345 Juta, Kades di Kapuas Hulu Ditangkap Polisi

Regional
Pernah Disebut Gibran Jalannya 'Offroad', Kampung Batik Kauman Ditata Pakai Hibah UEA Rp 4 Miliar

Pernah Disebut Gibran Jalannya "Offroad", Kampung Batik Kauman Ditata Pakai Hibah UEA Rp 4 Miliar

Regional
Ketua KPU Manggarai Barat Dicopot karena Kasus Dugaan Kekerasan Seksual terhadap PNS

Ketua KPU Manggarai Barat Dicopot karena Kasus Dugaan Kekerasan Seksual terhadap PNS

Regional
Akan Dampingi Eks Wagub Sitti Rohmi di Pilkada NTB, Bupati Sumbawa Barat: Kami Ada Kecocokan

Akan Dampingi Eks Wagub Sitti Rohmi di Pilkada NTB, Bupati Sumbawa Barat: Kami Ada Kecocokan

Regional
Pelajar Tewas Usai Ditabrak Mobil di Pekanbaru, Sopir Kabur

Pelajar Tewas Usai Ditabrak Mobil di Pekanbaru, Sopir Kabur

Regional
Mensos Risma Serahkan Rp 2,6 Miliar untuk Lansia Aceh Utara

Mensos Risma Serahkan Rp 2,6 Miliar untuk Lansia Aceh Utara

Regional
Gibran Rakabuming Raka, Tim yang Tidak Kelihatan, dan Pentingnya Melek Teknologi...

Gibran Rakabuming Raka, Tim yang Tidak Kelihatan, dan Pentingnya Melek Teknologi...

Regional
Tragedi Siswa MTs Tewas Dikeroyok 9 Remaja di Situbondo, Diajak Berduel Berujung Koma

Tragedi Siswa MTs Tewas Dikeroyok 9 Remaja di Situbondo, Diajak Berduel Berujung Koma

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com