Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Bau dan Banyak Lalat, TPS di Tengah Area Sawah Boyolali Ditutup Warga

Kompas.com - 05/03/2024, 15:23 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah ramai-ramai menutup Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tak jauh dari tempat tinggal mereka pada Selasa (5/3/2024).

Penutupan TPS berlokasi di tengah area persawahan tersebut ditandai dengan pemasangan spanduk bertulis "TPS Telah Ditutup oleh Warga Selamanya".

Baca juga: Kasatpol PP Kota Yogyakarta Minta Warga Lapor jika Ada Temuan Pungli Sampah

Warga setempat, Danang Catur Wahyu Wijayanto menjelaskan, aksi warga menutup TPS sudah yang ketiga kalinya.

Sedianya warga menutup TPS sejak November 2023. Khawatir terjadi hal tidak diinginkan karena memasuki Pemilu, akhirnya rencana itu batal dilakukan.

"Pertama kita demo, selesai (sampah) bersih. Kedua dibantu oleh Polsek dibersihkan (sampah) ini numpuk lagi," kata Danang ditemui seusai aksi menutup TPS di desa setempat, Selasa.

Danang menjelaskan, warga menutup TPS karena pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah desa tidak sesuai harapan. Seharusnya sampah bisa dikelola dengan baik, tetapi dibiarkan menumpuk.

Bahkan, tumpukan sampah tersebut sering menimbulkan bau tidak sedap dan banyak lalat. Warga yang rumahnya tidak jauh dari TPS banyak yang mengeluh perutnya sakit, dan diare.

"Dampaknya dari bau jelas. Pada saat sampah menumpuk angin ke selatan baunya sampai ke warga. Ada yang diare, ada yang sampai berminggu-minggu perutnya sakit karena lalatnya memang banyak," jelas dia.

Danang menyampaikan, TPS tersebut dibuat oleh pemerintah desa pada 2021 tanpa persetujuan warga sekitar yang terkena dampak. Pemerintah desa pernah menjanjikan kepada warga akan mengolah sampah dengan baik. Tetapi, janji tersebut tidak pernah direalisasikan.

"TPS itu (dibuat) dari 2021. Itupun dari pihak (pemerintah) desa membuat itu tanpa persetujuan warga sekitar yang terdampak. Janjinya Pak Lurah dua hari selesai, bersih tidak ada sampah menumpuk. Ternyata berulang-ulang dan selalu seperti itu tidak pernah beres sampah TPS," ungkap dia.

"Padahal harapan kita TPS itu yang dijanjikan bersih, tempat pengelolaannya bagus, ada mesin pemilah sampahnya sampai nanti yang dibuang ke Boyolali adalah residunya dan sebagainya. Tidak ada sama sekali itu," sambung dia.

Sementara saat awak media mendatangi ke Kantor Desa Sawahan untuk meminta konfirmasi terkait pengelolaan TPS, kepala desa tidak di kantor.

Menurut informasi pegawai di Kantor Desa Sawahan yang menemui awak media, kepala desa sedang ada tugas di luar kantor.

"Pak Kades hari ini kan sedang tindak (berangkat) ke Boyolali," kata salah satu pegawai di Kantor Desa Sawahan.

Baca juga: Dugaan Pungli Sopir Truk Sampah di Yogyakarta, Warga Diminta Bayar Rp 100.000

Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo mengatakan, sudah mengetahui terkait aksi warga menutup TPS di area persawahan Desa Sawahan. Dirinya juga mengaku sempat bertemu dengan warga dan petugas lapangan di TPS yang ditutup warga tersebut.

"Tadi pagi sebenarnya saya sudah ke sana, saya sudah melihat lokasi juga. Sudah ketemu dengan beberapa warga dan pengelola lapangan memang hari ini ada penutupan (TPS) dari warga," kata Ari.

Ari menjelaskan, permasalahan sampah di Desa Sawahan sudah cukup lama. Karena itu, pihaknya siap memfasilitasi terkait permasalahan TPS di Desa Sawahan agar dapat segera terselesaikan.

"Tentunya permasalahan sampah di sawahan sudah cukup lama. Beberapa tahun lalu terjadi demikian. Prinsipnya bahwa tanggung jawab sampah ini tanggung jawab bersama. Kita dari pihak kecamatan siap memfasilitasi kembali. Kita duduk bersama," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com