Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Mayat Terbungkus Kain dan Terlilit Lakban di Hotel Pucak Cianjur, Tangannya Pegang Gunting

Kompas.com - 23/02/2024, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Karyawan hotel di kawasan Puncak Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dikagetkan dengan penemuan mayat laki-laki di kamar hotel dalam kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban serta luka lebam.

Pria yang diduga menjadi korban pembunuhan tersebut ditemukan karyawan hotel pada Rabu (21/2/2024) siang.

SN, pengelola hotel mengatakan korban memesan kamar hotel melalui aplikasi pada Minggu (18/2/2024). Ia lalu datang seorang diri pada pukul 13.00 WIB. Lalu korban sempat meminta bantuan resepsionis pada Rabu pagi.

"Saat itu karyawan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh batuan. Namun saat diketuk kamar pintunya tidak ada respon," katanya pada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Pria asal Lampung Ditemukan Tewas Terbungkus Kain di Cianjur

Pada Rabu siang, karyawan kembali mendatangi kamar korban dan didapati kamar sudah tak terkunci.

Saat dibuka, sang karyawan menemukan tubuh korban tergeletak.

"Korban tampak terbungkus kain hitam, dan terikat dengan lakban. Saat itu juga karyawan resepsionis langsung menutup kembali pintu kamar dan melapor ke Kepolisian." ucapnya.

Ada gunting di tangan korban

Belakangan terungkap, korban adalah Andre (32) yang tercatat sebagai warga Kota Bandar Lampung.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menjelaskan korban ditemukan dalam posisi tubuh terbungkus kain hitam mulai dari kepala sampai kaki.

"Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak di lantai dengan tubuh terbungkus kain hitam dari bagian kaki sampai kepala tertutup kain hitam. Tangan dan kepalanya juga terlilit lakban hitam," kata Tono.

Baca juga: Kasus Mobil Caleg DPR RI Diduga Dibakar OTK di Cianjur, Labfor Polda Jabar Turun Tangan

Menurutnya, di beberapa bagian tubuh korban ditemukan luka lebam akibat ikatan dan benda tumpul.

"Pada leher yang diduga akibat ikatan benda tumpul sehingga menimbulkan rembesan rembesan darah pada otot kanan dan otot kiri leher korban, yang mengakibatkan tersumbatnya aliran pernapasan," ucapnya.

Selain itu pihak kepolisian menemukan gunting di tangan korban. Namun pihaknya masih belum memastikan kegunaan gunting tersebut.

"Gunting yang ditemukan ditangan korban belum dapat dipastikan fungsinya apa. Namun korban meninggal diduga akibat beberapa luka yang dideritanya," katanya.

Baca juga: Kronologi Mobil Caleg DPR RI di Cianjur Diduga Dibakar OTK

Pesan di sprei dan temuan uang asing

Kasat Reskirm Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan terduga pelaku pembunuhan meninggalkan pesan yang ditulis di sprei kasur hotel.

"Di sprei kasur kamar hotel itu terdapat pesan, yang ditulis dengan spidol berwarna hitam, Ini Keinginan Saya," kata dia, Kamis (22/2/2024).

Berdasarkan keterangan saksi, tulisan di sprei kasur tersebut sebelumya tidak ada. Sehingga kemungkinan besar pesan itu sengaja ditinggalkan oleh terduga pelaku.

"Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa, satu unit telepon genggam, laptop, sejumlah uang, gunting, tas hitam, CCTV hotel, kartu indentitas milik korban," katanya.

Selain itu di tempat kejadian perkara, polisi menemukan 10 lembar mata uang Singapura.

Baca juga: Mobil di Posko Caleg DPR RI di Cianjur Terbakar, Polisi Masih Bungkam

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Amankan Beberapa Lembar Uang Singapura di Lokasi Mayat Terbungkus Kain di Hotel di Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com