Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Banjir Demak: Air Belum Sepenuhnya Surut, Warga Masih Tinggal di Pengungsian

Kompas.com - 22/02/2024, 12:31 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sampai saat ini belum sepenuhnya surut, Kamis (22/2/2024).

Ketinggian air di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar sejauh ini masih mencapai sekitar 50 sentimeter.

Pantauan Kompas.com, di lokasi pukul 11.00 WIB, banjir masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian bervariasi, 10-50 sentimeter.

Baca juga: Update Banjir Demak: 21.000 Warga Mengungsi, Terbanyak di Awal 2024

Warga setempat Mobi Priyatno (36) mengatakan, banjir masih menggenangi rumahnya sejak Kamis (8/2/2024).

Menurutnya, banjir terdalam terjadi di Dukuh Kedung Banteng RT 001 RW 003 atau lokasi sekitar rumahnya.

"Saat ini masih tergenang air, pling dalam sekitar 50 sentimeter, paling tinggi RT 1 RW 3," katanya kepada Kompas.com, saat ditemui di lokasi, Kamis.

Baca juga: Update Banjir Demak: Sekitar 1.000 Hektar Ladang Jagung dan Padi Terendam, Kerugian Capai Rp 25 Miliar


Baca juga: Sempat Tergenang 3 Meter, Puskesmas Karanganyar Demak Masih Lumpuh, Bagaimana Kondisinya?

Warga masih tinggal di pengungsian

Anak - anak berpose sembari membawa sembako lokasi banjir Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI).KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Anak - anak berpose sembari membawa sembako lokasi banjir Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI).

Mobi mengaku pulang dari pengungsian setelah banjir berangsur surut dari sebelumnya yang mencapai 1,7 meter.

Sedangkan warga setempat, rata-rata masih tinggal di pengungsian dan pulang untuk sekedar bebersih.

"Sebagian di pengungsian, kalau setiap harinya membersihkan tempat tinggal, cuma belum ada yang bisa ditempati," ungkapnya.

Baca juga: Pengungsi Banjir Demak Mulai Terserang Gatal-gatal dan ISPA

Hal senada juga diungkapkan oleh Indri Wulandari (40), penjaga toko di dekat Balai Desa Wonorejo.

Ia mengatakan, banjir di lingkungannya antara 10-30 sentimeter.

"Ini sudah surut banyak, kemarin kan segini (menunjuk atas lutut), Alhamdulillah lumayan," ujarnya.

Indri menerangkan, sejak hari pertama banjir ia sudah sudah pulang ke tempat asal.

Tiga hari terakhir ini, dirinya diminta oleh atasannya untuk kembali bekerja membereskan toko yang terdampak banjir.

"Awal seleher saya, (tempat) ini termasuk tinggi. Pulang sejak hari pertama," pungkasnya.

Baca juga: Banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Surut, Truk dan Bus Kucing-kucingan dengan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com