Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Satu Anggota KPPS Makassar Meninggal Usai 3 Hari Dirawat di RS Haji

Kompas.com - 19/02/2024, 20:48 WIB
Darsil Yahya M.,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2024 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang meninggal dunia bertambah satu orang.

Terbaru, korban bernama Muh Fahriansyah (26) yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar.

Muh Fahriansyah meninggal dunia Senin (19/2/2024) sekitar Pukul 18.50 Wita.

Sebelum meninggal, korban sempat dirawat 3 hari 2 malam di Rumah Sakit (RS) Haji Makassar.

Baca juga: 33 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal, Paling Banyak KPPS

Pantaun Kompas.com di RS Haji Makassar, Pukul 19.32 Wita almarhum baru saja keluar dari ruang ICU dan dijemput oleh keluarga dan kerabatnya.

Tampak kerabat dan keluarga almarhum tak kuasa menahan tangis saat jenazah ditandu dari dalam ICU ke mobil ambulans untuk dibawa ke rumah duka.

Camat Makassar Husni MB, membenarkan satu anggota KPPS yang bertugas di TPS 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar meninggal dunia.

"Jadi sejak Sabtu, sehari setelah perhitungan, dia katanya capek, keluhannya panas dingin, mungkin karena begadang saat perhitungan, kemudian dibawa ke RS Haji," kata Husni kepada awak media di RS Haji Makassar, Senin Malam.

Namun Husni mengaku tak mengetahui pasti penyakit apa yang diderita korban sebelum dinyatakan meninggal dunia.

"Saya juga belum tahu kepastian sakitnya apa. Apakah dia ada (riwayat sakit) maag atau apa, saya baru tahu tadi," ujarnya.

Sementara Lurah Lariang Bangi, Yeti mengatakan, almarhum sudah merasa tidak enak badan saat hari pencoblosan atau pada tanggal 14 Februari.

"Mulai hari H dia agak demam," tukasnya.

Yeti mengungkapkan, saat petugas kesehatan datang di TPS 12, ia meminta vitamin untuk Muh Fahriansyah karena merasa tidak enak badan.

Setelah itu, Muh Fahriansyah dibawa ke puskesmas untuk diperiksa dan diberi obat serta vitamin.

Baca juga: Menkes Minta KPPS Dites Kesehatan Sebelum Daftar agar Tak Ada yang Meninggal pada Pemilu 2029

 

Yeti juga menyampaikan bahwa Muh Fahriansyah sempat kembali ke lokasi melanjutkan tugasnya di TPS 12 Kelurahan Lariang Bangi.

"Jadi sampai selesai perhitungan baru dia pulang ke rumahnya, dan besoknya dia masih panas dingin lalu orangtuanya membawanya ke RS Haji," ungkapnya.

Dia mengatakan, korban sempat dirawat di RS Haji selama 3 hari 2 malam sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

"Almarhum belum menikah, masih bujang, anak pertama dari 3 bersauda. Jenazahnya di bawa di rumah neneknya di Jl Latimojong Lr 74 Makassar," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dua orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Makassar meninggal dunia karena kelelahan.

Kedua anggota KPPS yang meninggal, yakni William (24), warga Perumahan Makassar Indah, Antang, dan Daliyah Salsabila (23), warga Kelurahan Minasa Upa, Makassar.

Ketua KPU Makassar Hambaliie yang ditemui di rumah duka William mengatakan, 2 petugas KPPS meninggal diduga akibat kelelahan.

"Kedua petugas KPPS ini sebelum meninggal sempat sakit setelah mengantar undangan memilih pada tanggal 13 Februari 2024. Keduanya sempat dirawat di rumah sakit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com