SEMARANG, KOMPAS.com - Harga beras di pasar tradisional di Kota Semarang jenis premium merek Mentik Wangi menembus Rp 21.000 per kilogram. Lalu beras C4 naik sekitar Rp 15.000 per kilogram.
Untuk mengendalikan lonjakan harga beras di pasaran itu. pimpinan Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Akhmad Kholisun itu menyiapkan strategi.
Baca juga: Semakin Melambung, Harga Beras di Semarang Tembus Rp 21.000 Per Kg
Pertama, penyaluran bantuan pangan gratis langsung ke masyarakat akan terus berlangsung. Kedua, penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari pihaknya akan digelontorkan ke pedagang beras di pasar tradisional dan modern.
"Penyaluran bantuan pangan yang akan terus berlanjut di tahap awal ini sampai dengan Juni. di mana Kanwil Jateng menyalurkan sebanyak 23.560 ton," tutur Kholisun di kantornya, Senin (19/2/2024).
Sementara untuk SPHP yang disalurkan ke pasar targetnya sebesar 14.800 ton. Untuk Februari sudah terlaksana 9.000 ton, sehingga tersisa 5.800 ton.
"Tapi dari kantor pusat direksi mengintruksikan volumenya ditambah lagi, supaya pasokan di pasar cukup," imbuhnya.
Beras SPHP disalurkan Bulog kepada distributor agar nantinya terdistribusi kepada pedagang atau pengecer, baik di pasar tradisional yang menjual sembako hingga ritel modern.
"Di Jateng banyak sekali ritel modern yang saat ini menjadi saluran untuk penjualan beras SPHP. Semua saluran kita maksimalkan, kemarin per harinya kisaran 700-800 ton, tapi di pertengahan bulan kemarin sempat menyalurkan 1.100 ton lebih," bebernya.
Dia berharap dengan adanya bantuan pangan untuk masyarakat dan penggelontoran beras SPHP ke pasar ini dapat mengendalikan kenaikan harga beras sebelum memasuki panen raya pada April.
"Beras yang kita jual melalui program SPHP harganya masih tetap di taraf pintu gudang bulog, Rp 9.950, kalau dikirim ke pedagang ini ada ongkos angkut jadi kita jual kisaran Rp 10.200-10.300 tergantung leokasi pedagang pengecernya," ujarnya.
Sehingga warga miskin akan mendapat bantuan pangan gratis dari pemerintah berupa 10 kilo beras per KK. Sedangkan yang tidak menerima bantuan pangan dapat berbelanja beras SPHP di pasar dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kilogram.
Stok untuk dua program itu berasal dari Public Services Obligation (PSO) yang diserap dari petani lokal maupun dari impor.
Baca juga: Jokowi Sering Cek Beras ke Gudang Bulog, KSP Sebut Ingin Yakinkan Masyarakat Stok Beras Aman
"Stok yang dikuasai oleh Bulog Kanwil Jateng, saat ini untuk beras PSO ada 91 ribu ton, terdiri dari stok operasional, ada 48 ribu ton, ditambah stok dalam perjalanan ada 43 ribu ton, ditambah dengan stok komersial ada 3.500 ton, jadi total ada 94.500 ton," ungkapnya.
Di samping kedua program itu, Bulog juga menyalurkan beras komersial kepada penggilingan padi agar mereka dapat ikut menyalurkan ke pedagang pengecer di pasaran. Kemudian gerakan pangan murah (GPM) juga berjalan rutin setiap hari secara bergilir di sejumlah lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.