Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hukum Anies-Muhaimin Masih Optimistis Pemilu 2 Putaran

Kompas.com - 17/02/2024, 09:28 WIB
Titis Anis Fauziyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Koordinator Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (Amin) Jawa Tengah, Listiani, optimistis Pemilu dua putaran.

Keyakinan ini, kata Listiani, setelah menemukan dugaan penggelembungan suara di Jateng yang masif dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Untuk itu, Tim Hukum Amin melaporkan temuan itu kepada Bawaslu Jateng pada Jumat (16/2/2024).

“Kami yakin itu (putaran kedua). Insya Allah, sekarang rekan-rekan bisa lihat TPS bisa gelembung suara 500 sampai 800. Itu baru satu TPS dan baru di Jateng, kalau seluruh Indonesia kira-kira gimana?” ujar Listiani di Bawaslu Jateng, Semarang, Jumat.

Dugaan penggelembungan suara juga sempat ramai menjadi trending topic di aplikasi X.

Capres Anies Baswedan pun me-repost temuan itu di Instagram story miliknya.

Bukan tolak hasil Pemilu

Listiani mengatakan, penyelidikan ini, khususnya penggelembungan di Jateng, bukan berarti dia dan timnya menolak hasil hitung cepat.

Hanya saja, pihaknya menginginkan transparansi data, sehingga meski paslon 01 tidak terpilih sebagai presiden-wapres, tapi hasil penghitungan suara dalam Pemilu melalui proses yang benar.

“Bukan (tidak terima dengan hasil), kita dari awal itu kalah menang biasa. Jadi kita hanya melihat proses dan cara yang tidak benar, dan itu kebiasaan 01 bicara by data. Soal kalah menang itu wajar dalam dunia demokrasi, tetapi caranya yang benar,” tegasnya.

Pihaknya akan menghormati bila pada akhirnya Prabowo-Gibran yang meneruskan kepemimpinna Jokowi-Ma’aruf, selama proses yang dilalui benar.

Menurutnya, temuan ini tidak mengagetkan baginya. Apalagi penyimpangan dalam proses Pemilu disebut telah terjadi sejak pengajuan calon.

Listiani dan timnya akan terus mengawal proses rekapitulasi suara.

Tim Hukum AMIN tak gentar menanggapi pihak yang menyebut upaya mereka sebagai wujud ketidakikhlasan lantaran suara Anies-Muhaimin masih kalah.

Bahkan, terdapat narasi di media sosial yang menyebut penggelembungan suara justru datang dari kubu Anies-Muhaimin.

“Mereka bisa buktikan tidak? Kalau kita kan tidak bicara narasi, kita bicara fakta riil. Kalau mereka mengatakan ada kecurangan (oleh AMIN), buktikan saja yang mana. Kalau kita siap dengan data by data, kita tidak narasi,” tegasnya.

Selain penggelembungan suara, Tim Hukum Amin mendapati dugaan petugas KPPS di beberapa TPS di Jateng melarang masyarakat untuk mendokumentasikan hasil C1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Polisi Periksa 15 Saksi dan Berkoordinasi dengan Asprov PSSI Jateng

Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Polisi Periksa 15 Saksi dan Berkoordinasi dengan Asprov PSSI Jateng

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Rumah Dua Lantai di Sikka Ludes Terbakar, Kerugian Rp 120 Juta

Rumah Dua Lantai di Sikka Ludes Terbakar, Kerugian Rp 120 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Bobol Sekolah Lalu Curi 15 Laptop, Dua Pria di Banjarmasin Ditangkap

Bobol Sekolah Lalu Curi 15 Laptop, Dua Pria di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Regional
Menyoal Matinya 26 Badak Jawa di Ujung Kulon oleh Pemburu, Culanya Dijual ke Pasar Gelap Internasional

Menyoal Matinya 26 Badak Jawa di Ujung Kulon oleh Pemburu, Culanya Dijual ke Pasar Gelap Internasional

Regional
Mantan Satpam Curi Uang Rp 8,4 Juta di SMA Semarang, Pelaku Pura-pura Silaturahmi

Mantan Satpam Curi Uang Rp 8,4 Juta di SMA Semarang, Pelaku Pura-pura Silaturahmi

Regional
Dipastikan Maju Lagi dalam Pilkada Blora, Arief Rohman: Soal Wakil Masih Dibahas

Dipastikan Maju Lagi dalam Pilkada Blora, Arief Rohman: Soal Wakil Masih Dibahas

Regional
[POPULER REGIONA] Kades di Magelang Korupsi Rp 786,2 Juta | Alasan 6 Caleg PDI-P Terpilih Mundur

[POPULER REGIONA] Kades di Magelang Korupsi Rp 786,2 Juta | Alasan 6 Caleg PDI-P Terpilih Mundur

Regional
Pelantikan Ribuan ASN, Nana Sudjana, dan Janji Tidak Adanya Lagi Honorer...

Pelantikan Ribuan ASN, Nana Sudjana, dan Janji Tidak Adanya Lagi Honorer...

Regional
RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

Regional
Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Regional
Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com