Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Brebes, Ini Janji Anies yang Mengusung Konsep Perubahan

Kompas.com - 30/01/2024, 20:00 WIB
Tresno Setiadi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji jika terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2024 di 100 hari pertama kerja akan menuntaskan berbagai persoalan mendasar masyarakat.

Mulai dari persoalan pupuk petani dan kelangkaan solar nelayan, hingga pengendalian harga pangan agar mudah dijangkau masyarakat.

"Insya Allah 100 hari pertama prioritas adalah pengendalian pangan kita, tata niaga kita, tata niaga pangan, pabrik pupuk, distribusi solar. Itu jadi prioritas 100 hari pertama ketika bertugas," kata Anies saat kampanye akbar di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Penjelasan Gibran soal Program Makan Siang Gratis, Investasi demi Generasi Sehat dan Cerdas

Anies mengatakan, persoalan mendasar di pertanian itu soal ketersediaan pupuk. Kemudian di nelayan, sulitnya mendapatkan solar subsidi, dan harga ikan tangkap yang murah.

"Pertanian itu masalahnya Tiga. Satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk. Nelayan solar susah, solar mahal. Solarnya susah, izinnya susah, ikannya murah. Ini adalah kondisi yang harus diperbaiki," kata dia.

Menurut Anies, persoalan bangsa ada yang rumit, dan ada yang sederhana. Persoalan sederhana yang seharusnya mudah diselesaikan, contohnya adalah persoalan infrastruktur jalan yang rusak.

"Ada jalan rusak bertahun-tahun tidak diperbaiki. Apakah memperbaiki jalan itu sulit? kenapa jalan rusak terus. Jawabnya ya tidak pernah diurus. Kalau mau diperbaiki, tinggal taro anggarannya, siapkan kontraktornya, dibangun rapi," kata Anies.

Baca juga: Puan-Bambang Pacul Makan Bakso di Magelang, Sindir Jokowi-Prabowo?


Baca juga: Disambut Antusias, Kampanye Anies di Brebes Diiringi Selawat Asyghil

Sama halnya persoalan pupuk dan solar nelayan. Seharusnya persoalan klasik itu mudah diselesaikan pemerintah.

"(Persoalan) pupuk sudah bertahun-tahun kok tidak selesai selesai. Solar bertahun tahun masalah tidak selesai. Apakah ini boleh dibiarkan terus. Kalau mau dilanjutkan biarkan saja terus. Atau perubahan?," kata dia.

Meski demikian, kata Anies, perjuangannya di Pilpres 2024 dengan mengusung perubahan tidak mudah. Ada saja pihak-pihak yang mencoba menghambat.

Baca juga: Optimistis Jateng Tetap Kandang Banteng, Ini Penegasan Puan Maharani

Anies semangati pendukungnya

Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan saat kampanye di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Kompas.com/ Tresno Setiadi Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan saat kampanye di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).

Penghambatan itu mulai dari pembatalan izin acara hingga pembatalan sewa gedung untuk kepentingan kampanye.

"Yang mau bikin perubahan dihambat-hambat. Mau bikin acara izinnya hilang, mau cari lapangan, lapangannya gak bisa dipakai. Mau nyewa gedung mendadak gedungnya gak bisa disewa, mau sewa mobil sewa bus ke JiS tiba-tiba dibatalkan," paparnya.

Kendati demikian, Anies menyerukan agar para pendukungnya tetap bersemangat untuk bisa memenangkan Pilpres di 2024.

"Apakah bapak ibu takut? apakah gentar, haruskah kita mundur, harusnya maju terus. Untuk perubahan. Dengan semangat perjuangan yang luar biasa, 14 Februari bisa jadi hari perubahan Indonesia," kata dia.

Baca juga: Puan-Bambang Pacul Makan Bakso di Magelang, Sindir Jokowi-Prabowo?

Anies pun meyakinkan para pendukung dan relawan untuk pantang mundur dan maju tak gentar demi perubahan Indonesia yang lebih baik.

Untuk meyakinkan itu, para relawan menyanyikan lagu 'Maju Tak Gentar'.

Anies mengeklaim bahwa orang-orang yang ia temui di berbagai daerah di Indonesia dalam kesepakatan kampanye adalah orang-orang yang berharap adanya perubahan.

"Jadi ketika kita berjuang jangan membayangkan kita sendirian. Di luar sana ada begitu banyak yang bersama-sama dalam perjuangan kita," ungkap Anies.

Baca juga: Janji Gibran di Brebes, Evaluasi Kartu Tani sampai soal Program Makan Siang Gratis

Usai meyakinkan pendukungnya, Anies meminta para relawan untuk merekam dirinya saat berorasi agar disebarluaskan di berbagai platform media sosial.

Langkah ini dilakukan sebagai dampak dari pembatasan-pembatasan kegiatan kampanye yang ia terima dari pihak-pihak tertentu.

"Hari ini, hari Selasa 30 Januari 2024, kita berkumpul di Slatri Brebes, bersama-sama datang membawa harapan. Kita ingin Indonesia yang adil dan makmur untuk semua," kata dia.

"Kita ingin harga pupuk murah dan tersedia. Kita ingin beras harganya jadi murah. Kita ingin pendidikan harganya jadi terjangkau. Kesehatan jadi murah. Lapangan pekerjaan tersedia. Kita ingin perubahan. Bukan hanya menggantikan nama orang, kita ingin mengganti kebijakan," imbuhnya.

Baca juga: Soal Pilpres 2024, Berikut Kriteria Pemimpin Menurut Gus Miftah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Pikap di Sikka Kabur Usai Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas

Sopir Pikap di Sikka Kabur Usai Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas

Regional
Lecehkan Stafnya, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

Lecehkan Stafnya, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Pj Gubernur Banten Minta Hilangnya 211 Kendaraan Dinas Dibawa ke Ranah Hukum

Pj Gubernur Banten Minta Hilangnya 211 Kendaraan Dinas Dibawa ke Ranah Hukum

Regional
Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Regional
Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Regional
Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Regional
Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Regional
Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Regional
Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Kilas Daerah
Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Regional
Kejari Palembang Terima Tahap II Kasus Bobol ATM oleh WNA Rusia

Kejari Palembang Terima Tahap II Kasus Bobol ATM oleh WNA Rusia

Regional
Menko Polhukam Sebut Ada 6 Wilayah Rawan Gangguan KKB di Papua Saat Pilkada

Menko Polhukam Sebut Ada 6 Wilayah Rawan Gangguan KKB di Papua Saat Pilkada

Regional
Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan PT SBI

Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan PT SBI

Regional
Hanyut di Sungai Kodil Purworejo, Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas

Hanyut di Sungai Kodil Purworejo, Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas

Regional
Buruh dan Pengusaha di Sukabumi Sepakat Menolak Tapera

Buruh dan Pengusaha di Sukabumi Sepakat Menolak Tapera

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com