Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Angka Stunting di Nias Capai 20 Persen, Kepala BKKBN Paparkan Strategi Jitu untuk Mengatasinya

Kompas.com - 26/01/2024, 09:23 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo menyampaikan beberapa strategi jitu untuk menurunkan stunting di Kabupaten Nias.

“Strategi paling jitu adalah mencegah lahirnya stunting baru. Itu tidak sulit karena yang hamil hanya 1.800 orang per tahun,” ujar dr Hasto saat menerima audiensi Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu di ruang Sekretariat Stunting BKKBN Pusat, Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa penghitungan angka kelahiran dan stunting untuk Nias Barat. 

“Tempat Pak Bupati itu yang hamil dan melahirkan rata-rata setahun hanya 1.800 orang. Tetapi ingat, dari 1.800 itu yang menjadi stunting sekitar 360 karena jumlah stunting 20 persen,” terangnya dalam siaran pers.

dr Hasto menyebutkan, jika bayi yang lahir di Kabupaten Nias kira-kira 150 orang per bulan, berarti angka kelahiran per hari hanya tiga orang.

Baca juga: Posyandu Remaja Dinilai Penting, Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Nikah Muda hingga Seks Terlalu Dini

"Dari tiga bayi lahir, mungkin ada satu yang panjang badannya kurang dari 48 centimeter (cm)," katanya dalam siaran pers. 

Menurutnya, intervensi bisa segera dilakukan kepada orangtua dan bayi bersangkutan. Caranya, Kepala Dinas Kesehatan dan bupati tidak pulang kantor sebelum mendengar tiga orang melahirkan.

“Inilah spirit untuk mencegah lahirnya stunting baru,“ seloroh dr Hasto, seraya menampilkan beberapa update data. 

Data yang ditampilkan bersumber dari aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (El Simil), Pemutakhiran Data PK tahun 2023, dan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Risiko Stunting (Verval KRS) serta SIMKAH Kementerian Agama tahun 2023.

Dia mengatakan, dari 1.800 orang yang melahirkan di Nias Barat setiap tahun, yang menikah tidak lebih dari 900 pasangan. 

Baca juga: Wujudkan Generasi Emas, BKKBN Sulsel Kembangkan Program SMART Lansia

Berdasarkan data Elsimil, dari rata-rata 900 orang tersebut, hanya 81 orang yang mengisi aplikasi Elsimil pada 2023. Dari 81 orang tersebut, sebanyak 15 orang di antaranya terpantau dalam kondisi terlalu kurus.

"Jadi, jumlahnya sekitar 18,5 persen. Jangan-jangan dari 900 pasangan yang menikah itu kalau kita data semua, yang lingkar lengannya kurang dari 23,5 jumlahnya 18,5 persen,” katanya.

dr Hasto mengatakan, bagi mereka yang mengalami kondisi demikian, sebaiknya tidak memutuskan hamil terlebih dahulu.

“Kami meminta semua yang menikah, jika belum memenuhi syarat untuk hamil, ya, jangan hamil dulu. Boleh nikah, tetapi jangan hamil dulu," pintanya.

Sesuai data yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Barat, sehari rata-rata hanya tiga pasangan yang menikah dan mereka mendapat pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK). 

Baca juga: BKKBN: Pencegahan Stunting Upaya Tingkatkan Rata-rata IQ Penduduk Indonesia

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com