KPU Kota Solo Mulai Sortir Surat Pemilu 2024, Dipantau dengan CCTV

SOLO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo telah memulai penyortiran dan pelipatan surat suara untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024, Jumat (12/1/2024).

Ketua KPU Kota Solo Bambang Christanto mengatakan, dalam penyortiran telah ditemukan beberapa surat suara dalam ketegori tidak layak. 

Surat suara yang tidak layak mulai dari sisi percetakan, tinta yang meluber, gambar berbayang, hingga hasil cetak yang blur.

Penyisihan surat suara yang rusak langsung diberlakukan dan dipisahkan dengan surat suara yang layak.

"Sudah kami sisihkan untuk surat suara yang tidak layak tadi," ungkap Bambang, Jumat (12/1/2023).

Baca juga: Jadi Petugas Sortir Surat Suara, Aris: Lebih Baik dan Bersih daripada Jadi Kuli

Baca juga: Ganjar Dilaporkan Bawaslu, Diduga Langgar Kampanye dengan Bagikan Voucher Internet di CFD Solo

Lanjutnya, surat suara yang disortir, dimulai dari jenis suara DPD dan Pilpres. Kemudian dilanjutkan calon legislatif.

Lokasi penyortiran terbagi tiga tempat, yakni, Dapil 1 dan Dapil 2 di Ndalem Joyokusuman.

Lalu, Dapil 3 dan 4 di Gundang Jalan Jageran No. 18 RT 03 RW 05 Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari. Dan yang terakhir, Dapil 5 dilakukan di Kantor KPU Kota Solo.

Untuk penyortiran sendiri setiap harinya akan dilakukan mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. 

Baca juga: Buntut Video Dukung Gibran, TPD Ganjar-Mahfud Jabar Laporkan Oknum Satpol PP Garut ke Bawaslu

Tiap jenis surat suara sendiri sebanyak 448.656 lembar, di mana jumlah tersebut sudah termasuk 2 persen surat tambahan.

"Karena apabila kita pusatkan di kantor dari segi lokasi tidak akan cukup. Kemudian dari KPU RI juga telah meneluarkan surat edaran, satker di tingkat daerah boleh melakukan peyortiran di titik lain apabila lokasi kantor tidak memungkinkan dilakukan peryortiran," papar Bambang.

Bambang menuturkan dari segi fasilitas tiga lokasi sudah memadai, selain itu semua ruangan juga sudah dilengkapi dengan kamera CCTV.

Baca juga: Update Sidang Ferdy Sambo: Soal Misteri CCTV hingga Jenazah Brigadir J