SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Disperindag dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2024.
Kepala Dinas Disperindag dan Koperasi UKM Sikka, Yosep Benyamin mengungkapkan, berdasarkan hasil pantauan petugas lapangan, harga beras di pasaran sebesar Rp 14.000 hingga Rp 16.000 per kilogram.
Perbedaan harga ini, kata dia, sangat tergantung jenis dan merek beras.
Baca juga: 7 Jam Lebih Tunggu Kedatangan Presiden Jokowi di Gudang Bulog Pekalongan, Warga Dapat 10 Kg Beras
"Kita setiap hari melakukan pemantauan dan melaporkan ke kementerian secara berjenjang. Untuk sementara belum ada kelonjakan harga yang signifikan," ujar Benyamin di Maumere, Rabu (13/12/2023).
Benyamin mengatakan, harga beras tidak akan naik hingga Rp 18.000 per kilogram. Asalkan yang perlu dijaga adalah stok beras.
"Jangan sampai musim hujan seperti sekarang ini dan tidak ada pasokan beras yang masuk, itu yang khawatirkan," ucapnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan distributor dan Badan Urusan Logistik (Bulog) agar stok bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru tetap terjaga.
Baca juga: Harga Beras di Brebes Tembus Rp 13.000 per Kg, TPID Gandeng BUMDes Siapkan 10 Ton Setiap Hari
"Kebutuhan saat Natal dan tahun baru ini kan banyak misalnya telur terigu gula dan kita terus berkoordinasi agar stoknya tetap ada," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.