Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Siska Afriana, Pendaki Terakhir yang Dievakusi dari Gunung Marapi, Rencana 11 Hari Lagi Wisuda

Kompas.com - 07/12/2023, 13:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siska Afrina (22) menjadi pendaki gunung Marapi terakhir yang berhasil dievakuasi tim SAR pada Rabu (6/12/2023).

Siska ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu sore di sekitar kawah, tepatnya di dekat kawasan Taman Adelwise.

Korban terakhir tercatat sebagai mahasuswa Universitas Negeri Padang.

"Ini yang terakhir bernama Siska Afrina. Merupakan mahasiswa yang kita tunggu-tunggu dari tadi malam sampai hari ini," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni UNP, Refnaldi.

Refnaldi mengatakan, Siska Afrina berangkat naik ke Gunung Marapi bukan dalam rangka kegiatan resmi dari kampus.

Baca juga: Korban Terakhir Erupsi Gunung Marapi Asal Pekanbaru Dimakamkan

Sahabat dan keluarga terpukul

Meninggalnya Siska menyisakan duka bagi rekan-rekannya. Salah satunya adalah Annisa.

Annisa tak behenti menangis saat jenazah Siska tiba di RS Ahmad Mochtar hingga dibawa pulang ke Solok Selatan.

Perempuan muda tersebut mengaku mengenal baik Siska karena bersama selama 3 tahun di SMA dan mereka masih bersaudara.

Saat jenazah Siska akan digotong ke ambulans, Annisa lagi-lagi menangis dan mengusap air mata.

"Elok-elok (hati-hati) pulang, Ka. Sampai-sampai pulang, yo (ya)?," ucapnya lirih.

Baca juga: Alat Pemantau Gunung Marapi Dipastikan Berfungsi Saat Erupsi Terjadi

11 hari lagi wisuda

Siska ditemukan dalam kondisi meninggal pada 11 hari jelang wisuda di Universitas Negeri Padang (UNP). Bahkan ia sempat membawa selempang wisuda ke atas puncak Gunung Marapi.

Genta Dwi Suka, adik tingkat korban mengatakan Siska adalah mahasiswi angkatan 2019 di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

"Siska ini merupakan senior saya di kampus yang sudah menyelesaikan ujian dan sudah menuntaskan persyaratan untuk wisuda," kata Genta.

Kata dia, Siska Afrina dijadwalkan akan diwisuda pada Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Aki Alat Pemantau Gunung Marapi Sudah Beberapa Kali Dicuri

"Toga untuk wisuda sudah ada dan ditinggalkan di kosannya sedangkan salempang wisudanya dibawa naik pada saat mendaki," kata Genta.

Sementara itu ayah Sika, Maswardi nampak berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Bola matanya berkaca-kaca saat menunggu jenazah sang putri bungsunya selesai diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.

Ia keluar dari ruangan instalasi forensik dan medikolegal dengan rona wajah hampir sama dengan sebelumnya, namun sesekali tatapannya tampak kosong.

"Bersih, bersih," kata Maswardi menjawab pertanyaan-pertanyaan kerabatnya tentang kondisi tubuh jenazah Siska.

Baca juga: Pendaki Terakhir yang Hilang Ditemukan, Operasi SAR Gunung Marapi Ditutup

Meskipun didera kesedihan, Maswardi tetap bersyukur kondisi tubuh jenazah putri bungsunya yang tetap utuh.

"Alhamdulillah, meskipun yang terakhir ditemukan, tapi kondisinya mungkin yang paling baik," ujar dia.

Bagi Maswardi, putri bungsunya ialah sosok yang luar biasa dan tak bisa menggambarkan begitu cinta dan kebanggaannya pada Siska.

Ia menyebut Siska memang seorang pencinta alam dan bukan kali ini saja putrinya mendaki gunung. Sebelumnya, Gunung Kerinci juga pernah didaki oleh anaknya.

Siska akan dimakamkan di kampung halamannya di Muaro Labuah, Kabupaten Solok Selatan.

Baca juga: Di Balik Tragedi 23 Pendaki Meninggal Saat Erupsi Gunung Marapi...

Sementara itu Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengumumkan secara resmi bahwa operasi SAR gabungan rencananya akan ditutup.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (6/12/2023).

Disebutkan jumlah pendaki yang ditemukan hingga Kamis (7/12/2023) tercatat sebanyak 75 orang, yang terdiri dari korban selamat sebanyak 52 orang dan 23 orang meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Siska Afrina Korban Ditemukan dalam Kondisi Utuh, Dekat dengan Ayah dan Disayangi Sahabat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

Regional
Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Regional
Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Regional
Budaya Lokal di Muaro Jambi dalam Prosesi Adat Tegak Tiang Tuo

Budaya Lokal di Muaro Jambi dalam Prosesi Adat Tegak Tiang Tuo

Regional
Atlet Binaraga Banyumas Hengkang akibat Bonus Tak Cair, Ini Kata KONI

Atlet Binaraga Banyumas Hengkang akibat Bonus Tak Cair, Ini Kata KONI

Regional
Promas Greenland di Kendal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Promas Greenland di Kendal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Proyek Situs Buddhis Terbesar se-Asia Tenggara di Muaro Jambi Dimulai

Proyek Situs Buddhis Terbesar se-Asia Tenggara di Muaro Jambi Dimulai

Regional
Kerugian Kasus Timah Capai Rp 300 T, Kuasa Hukum: Dihitung sejak Kerajaan Sriwijaya

Kerugian Kasus Timah Capai Rp 300 T, Kuasa Hukum: Dihitung sejak Kerajaan Sriwijaya

Regional
Kisah Kampung Bunga Bugenvil Purworejo, Bikin Pemuda Tak Merantau, Raup Omzet Puluhan Juta Berkat 'Live' TikTok

Kisah Kampung Bunga Bugenvil Purworejo, Bikin Pemuda Tak Merantau, Raup Omzet Puluhan Juta Berkat "Live" TikTok

Regional
Beredar Pesan Perbaikan Jaringan Listrik 8 Hari, PLN Lampung: Hoaks

Beredar Pesan Perbaikan Jaringan Listrik 8 Hari, PLN Lampung: Hoaks

Regional
55 PMI yang Dideportasi dari Malaysia Dipulangkan ke NTT

55 PMI yang Dideportasi dari Malaysia Dipulangkan ke NTT

Regional
Perkosa Siswi SD, Remaja di Lampung Terancam Penjara 15 Tahun

Perkosa Siswi SD, Remaja di Lampung Terancam Penjara 15 Tahun

Regional
Pelaku Pengeroyokan Siswa di Kota Batu Dikeluarkan dari Sekolah, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pelaku Pengeroyokan Siswa di Kota Batu Dikeluarkan dari Sekolah, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Regional
Gempa M 5,7 di Nias Selatan Terasa hingga ke Padangsidimpuan, Warga Panik

Gempa M 5,7 di Nias Selatan Terasa hingga ke Padangsidimpuan, Warga Panik

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa, Warga Pandeglang Divonis 12 Tahun Penjara

Bunuh 6 Badak Jawa, Warga Pandeglang Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com