Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Semarang Ungkap Longsor di Jalan Dewi Sartika Imbas Pertambangan

Kompas.com - 03/12/2023, 05:40 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut longsor yang terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati tepatnya di atas Gunung Panepen disebabkan penambangan Galian C.

"Ini karena area pertambangan yang longsor," jelas perempuan yang akrab disapa Mba Ita tersebut, Sabtu (2/12/2023).

Untuk itu, satu-satunya perempuan yang menjadi Wali Kota Semarang itu meminta warga dan pemilik pertambangan di lokasi tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Menata dan menjaga tebing-tebing atau wilayah agar tidak terjadi longsor," ujar dia.

Baca juga: Operator Alat Berat di Aceh Besar Tewas Tertimpa Batu di Lokasi Diduga Galian C

Apalagi, lanjutnya, saat ini intensitas hujan di Kota Semarang sudah bertambah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengingatkan soal cuaca ekstrem.

"Ini mengingat musim hujan yang sudah datang dan iklim yang ekstrem," ucap politikus PDI-P itu.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Gunungpati Sabar Trimulyono menyebutkan, longsor yang disebabkan Galian C tersebut menyebabkan dua rumah warga terdampak.

"Hanya dua rumah yang terkena dampak itu. Pak Lurah sudah berkomunikasi sama pihak kontraktor penggalian untuk membantu terkait dengan masalah pembersihan rumah yang ada," jelasnya dihari yang sama.

Baca juga: Jalan Rusak akibat Tambang Galian C, Warga Tiga Dusun di Magelang Gelar Aksi Demo

Kondisinya saat ini sudah ditutup dan diantisipasi supaya tidak terjadi longsor susulan. Penambangan di Gunung Panepen untuk sementara waktu juga berhenti.

"Kemungkinan longsor ke kampung lagi kayaknya sudah aman (tidak ada), jalannya juga sudah bisa dilewati," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com